UMY Mulai Pembangunan Science Techno Park Arsjad Rasjid Building

Publish

16 December 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
59
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Jawaban Muhammadiyah atas Tantangan Ketenagakerjaan Nasional

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pembangunan Science Techno Park Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Arsjad Rasjid Building dinilai sebagai langkah konkret Muhammadiyah dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan nasional, khususnya di tengah momentum bonus demografi Indonesia. Kehadiran fasilitas ini dipandang sebagai upaya strategis untuk menjembatani dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.

Hal tersebut disampaikan oleh Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat, Presiden Direktur Indika Energy sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, dalam agenda groundbreaking Science Techno Park UMY Arsjad Rasjid Building yang digelar pada Senin (15/12).

Menurut Arsjad, tantangan terbesar Indonesia saat ini bukan hanya mencetak lulusan perguruan tinggi, melainkan memastikan lulusan tersebut memiliki kapasitas untuk menciptakan nilai tambah dan membuka lapangan kerja baru. Karena itu, Science Techno Park UMY diharapkan dapat menjadi ekosistem yang melahirkan wirausahawan dan inovator muda.

“Setiap kali kita menciptakan satu pengusaha, di situ akan lahir lapangan pekerjaan baru. Inilah ujung dari pembangunan sumber daya manusia,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Science Techno Park tidak boleh berhenti sebagai bangunan fisik, tetapi harus dikembangkan sebagai ekosistem inovasi yang hidup. Mahasiswa perlu dibekali tidak hanya kemampuan teknis di bidang sains, teknologi, dan rekayasa, tetapi juga jiwa kewirausahaan, etika, serta kemampuan beradaptasi terhadap percepatan teknologi, termasuk perkembangan artificial intelligence (AI).

Arsjad juga menyoroti pentingnya kesiapan regulasi dan kesadaran etis dalam menghadapi kemajuan teknologi yang bergerak sangat cepat. Menurutnya, akselerasi teknologi sering kali melampaui kesiapan regulasi dan masyarakat, sehingga perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam membangun pemikiran kritis dan etika pemanfaatan teknologi.

Dalam konteks ketenagakerjaan, Arsjad mengingatkan bahwa bonus demografi dapat berubah menjadi beban sosial jika tidak diiringi penciptaan lapangan kerja yang memadai. Oleh sebab itu, ia memandang kerja sama internasional dan mobilitas tenaga kerja sebagai salah satu solusi jangka menengah yang perlu dioptimalkan.

“Kalau lapangan kerja di dalam negeri belum mencukupi, tidak ada salahnya anak-anak muda kita bekerja di luar negeri terlebih dahulu, kemudian kembali dengan pengalaman, keterampilan, dan jejaring global,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Prof. Achmad Nurmandi menegaskan bahwa Science Techno Park UMY tidak hanya dibangun sebagai infrastruktur fisik, melainkan sebagai ruang strategis yang mempertemukan dunia akademik dengan dunia industri. Fasilitas ini dirancang untuk menjadi pusat kolaborasi, pengembangan riset terapan, serta inkubasi inovasi yang memiliki nilai ekonomi dan kebermanfaatan sosial.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya siap menjadi pekerja, tetapi juga memiliki mimpi, keberanian, dan kapasitas untuk membangun perusahaan serta menciptakan lapangan kerja di masa depan,” ujar Rektor UMY.

Sejalan dengan penguatan kewirausahaan, UMY juga terus mendorong international exposure bagi mahasiswa melalui berbagai program mobilitas internasional. Mulai tahun ini, mahasiswa UMY ditargetkan memiliki pengalaman belajar di luar negeri sebagai bekal menghadapi persaingan global dan peluang kerja internasional yang semakin terbuka.

Science Techno Park UMY dirancang sebagai fasilitas terpadu yang akan difungsikan sebagai ruang perkuliahan, laboratorium, dan pusat pengembangan teknologi, khususnya bagi mahasiswa program studi kedokteran umum, kedokteran gigi, farmasi, serta program-program teknik yang jumlah mahasiswanya terus meningkat setiap tahun. Pada tahap awal, pembangunan gedung ini diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp40–50 miliar, berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 10.000 meter persegi, dan ditargetkan rampung dalam waktu satu tahun.

Turut hadir Ketua Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Dr Siti Noordjannah Djohantini, Perwakilan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, jajaran Wakil Rektor UMY, serta Dekan di lingkungan UMY. (Jeed)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Peningkatan kinerja yang signifikan dalam membangun atmosfer p....

Suara Muhammadiyah

15 October 2024

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali ukir prestasi d....

Suara Muhammadiyah

30 July 2025

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat Prof Dr H A....

Suara Muhammadiyah

30 December 2023

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 803 siswa kelas satu hingga kelas enam Sekolah Prestasi....

Suara Muhammadiyah

18 July 2024

Berita

KUDUS, Suara Muhammadiyah - Di hari kedua Workshop Ekonomi Cabang Ranting serta Masjid (CRM) yang di....

Suara Muhammadiyah

10 May 2024