Usia Boleh Menua, Tapi Semangat Syiar Dakwah Tidak Pernah Sirna

Publish

7 September 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
303
Parade Pandu Kehormatan Hizbul Wathan (HW) Wreda se-DIY. Foto: Cris

Parade Pandu Kehormatan Hizbul Wathan (HW) Wreda se-DIY. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Semangat para senior care yang tergabung dalam Pandu Kehormatan Hizbul Wathan (HW) Wreda se-DIY begitu rupa. Tidak ada keluh kesah, bahkan kelesuan saat mengikuti jalan kaki sepanjang 1,2 KM mulai dari Kampus V UAD, dan berakhir di Kampus IV UAD Terpadu Yogyakarta, Ahad (7/9).

Jalan kaki itu tampak terasa vibrasi kebersamaanya dengan iringan drum band dari kabilah HW Kulon Progo. Juga adanya marsing band HW qabilah KRH-UAD Yogyakarta, yang dihiasi dengan lagu Maju Tak Gentar ciptaan Cornel Simanjuntak, seorang pejuang kemerdekaan Indonesia.

Lagu ini sangat membahana dibawakan. Antusiasme para peserta yang noatebene sudah tidak muda lagi, akan tetapi kekompakan dan kebersamaannya sangat tinggi.  Di luar dugaan, total peserta yang mengikuti jalan kaki ini sebanyak 500 orang.

Tidak sedikit dari mereka, tampak sangat piawai dalam memainkan ragam jenis alat musik yang dipakai saat jalan kaki tersebut. Kendati demikian, bebannya sangat berat, ada snare drum, bass drum, tenor drum, cymbal, dan pelbagai alat musik lainnya.

“Saya sangat terkesan sekali. Salut sama orang-orang yang sudah sepuh-sepuh (tua) mengikuti jalan kaki kali ini,” kata Sanyoto, Komandan HW Bantul saat diwawancarai Suara Muhammadiyah.

Para peserta ini adalah orang-orang pilihan. Juga menjadi orang-orang khusus dari yang lain. “Mereka punya jiwa pejuang. Kalau yang tidak punya jiwa pejuang, pasti dengan sendirinya akan mundur sendiri,” tegasnya.

Ketakjuban Sanyoto melihat para peserta tersebut, menemukan titik urgensinya. “Untuk memotivasi kepada anak-anak yang masih TK, untuk ber-drumband (marchingband),” sebutnya. Karena, drumband menjadi kegiatan identik HW sejak berdirinya pada tahun 1918.

“Drumband itu latarbelakangnya dari HW. Dan HW itu asalnya dari Muhammadiyah,” ujarnya.

Selain jalan kaki sebagai manifestasi olahraga, pada saat yang sama para peserta berkumpul dari lintas wilayah. Mereka saling mempererat jangkar silaturahmi dan kekerabatan antara kabilah lainnya. “Ini setiap 3 bulan 1 kali selalu diadakan pertemuan besar seperti ini,” bebernya.

Di samping itu, juga untuk medium dakwah di akar rumput (grassroots). Dakwah yang didengungkan sekaligus hendak ditanamkan kepada para kader, juga bagi masyarakat luas, yakni kejujuran, tanggung jawab, gotong royong, dan cinta tanah air. “Kita menonjolkan di situ,” tuturnya.

Karena itu, Sunyoto mengharapkan, agar HW Wreda ada dan tersebar secara merata di setiap wilayah di Indonesia. “Syukur nanti bisa sampai ke luar negeri, harus ada HW Wreda,” harapnya.

Dengan demikian, HW Wreda dapat terus menunjukkan eksistensinya dalam memberikan secercah inspirasi kepada lintas generasi kini dan ke depan dalam meneguhkan jiwa pejuang dan berdakwah di tengah lingkungan masyarakat. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Berkuliah di kampus swasta bagi calon mahasiswa baru selalu identik de....

Suara Muhammadiyah

9 January 2024

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Dr Saidul Amin MA resmi ....

Suara Muhammadiyah

17 January 2024

Berita

LAMPUNG TIMUR, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lampung Timur gelar Pembinaan....

Suara Muhammadiyah

20 May 2025

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Kegurua....

Suara Muhammadiyah

22 September 2023

Berita

PALANGKARAYA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PCNA) Palangkaraya men....

Suara Muhammadiyah

11 November 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah