TELUK KUANTAN, Suara Muhammadiyah - Perguruan Muallimin Muhammadiyah Teluk Kuantan bekerjasama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) Area Pekanbaru mengadakan Webinar Parenting bertema "Pengasuhan Anak di Era Digital," Ahad (12/11).
Kegiatan berlangsung daring dihadiri oleh Rohandi Abubakar, S.Pd.,MM Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Kuansing, M.Rizki Lazuardi, S.Pd Pimpinan Perguruan Muallimin Muhammadiyah Teluk Kuantan, Tenaga Pendidik Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) dan SMP Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan serta orang tua peserta didik.
Bertindak sebagai pemateri adalah Elly Risman, Psi seorang psikolog perempuan yang fokus pada parenting dan pendidikan anak. Moderator Webinar Parenting ini dari guru MI Muhammadiyah Teluk Kuantan Deka Eprianti, S.Pd yang memandu berlangsungnya acara.
"Kegiatan Webinar Parenting ini sejalan dengan semangat Islam yakni saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan saling nasehat menasehati dalam kesabaran" ujar M. Rizki Lazuardi dalam sambutannya.
Saat pemaparannya Bunda Elly menyampaikan beberapa tips dalam mendidik anak di era digital, diantaranya tanggung jawab penuh antara orang tua, banyak didapati tanggung jawab mendidik anak diberatkan kepada ibu saja sehingga ayah tidak terlalu memiliki bagian.
"Orang tua harus bertanggung jawab terhadap jiwa, tubuh, pikiran, keimanan dan kesejahteraan anak secara utuh," jelasnya. Saling memaksimalkan peran antara ibu dan ayah.
Persiapkan Anak Masuk Era Digital, orang tua memperkenalkan dan memberi pemahaman kepada anak tekait postifi dan negatifnya teknologi. Serta mendampingi anak saat menggunakannya.
Orang tua satu suara dalam setiap hal, perlu kekompakan dalam membimbing anak. Jika telah berkomitmen untuk tidak memberikan gadget kepada anak di bawah 5 tahun, maka keduanya harus mematuhi hal tersebut. Karena tidak akan tercapai tujuannya, jika salah satu melanggar.
Selanjutnya Bunda Elly menyampaikan orang tua sebaiknya kompak dan bertanggung jawab serta dapat berbagi tugas, orang tua harus bijak saat bermain gadget didepan anak, diusia 0-5 tahun anak tidak dibolehkan bermain gadget, orang tua tidak memberikan gadget ketika anaknya belum masuk dalam proses pembelajaran disekolah, diusia demikian biarkan anak anak bermain dengan jumlah mainannya ini diusia 1 tahun.
Kemudian di usia SD orang tua membatasi, melatih, menggunakan gadget kepada anak dengan bijak, jelaskan fungsi gadget dalam kehidupan sehari hari, kemudian orang tua memberika alternatif aktifitas didalam rumah atau luar rumah.
Mengajarkan agama, Mengajarkan agama merupakan kewajiban orang tua. Pendidikan agama perlu ditanam sejak sedini mungkin, bukan sekedar menyerahkan pendidikan agama di sekolah.
Dalam hal ini, mengajarkan agama pada anak bukan sekedar bisa membaca Al Quran, berpuasa atau pergi ke masjid. Orang tua perlu menanamkan secara emosional agar anak menyukai aktivitas itu.
"Tanamkan anak untuk suka, bukan sekedar bisa. Sehingga, ketika tidak ada orang tuanya, anak dengan sendirinya menjalankan perintah agama, tanpa harus disuruh, termasuk ketika melihat hal-hal buruk di era digital,” tegasnya. (miftah)