35 Santri PPTQ Ibnu Juraimi Dilepas, Diharapkan Tampil sebagai Pemimpin Rabbani

Publish

21 June 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
75
Salah satu wisuda terbaik santri PPTQ Ibnu Juraimi menunjukkan bakat hafalannya. Foto: Farrel Amrullaah

Salah satu wisuda terbaik santri PPTQ Ibnu Juraimi menunjukkan bakat hafalannya. Foto: Farrel Amrullaah

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an (PPTQ) Ibnu Juraimi Yogyakarta melepas sebanyak 35 Santri tahun 2025. Pelepasan berlangsung di Grha As Sakinah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Sabtu (21/6) dengan mengusung tema "Generasi Qur'ani Pilar Peradaban Islami dan Pemimpin Rabbani."

Mudir PPTQ Ibnu Juraimi Yogyakarta Charis Thohari Rahman mengatakan, pelepasan ini bukan akhir dari pembelajaran. Melainkan, titik awal dari sebuah perjalanan spiritual dari santri untuk terus mengembangkan diri menjadi hafidz Qur'an lebih baik lagi.

"Saya ucapkan kalian semuanya pada pagi hari ini telah resmi di wisuda. Akan tetapi ini bukan akhir dari pembelajaran, hanya proses jenjang pembelajarannya saja. Belajar harus terus dikembangkan," katanya.

Charis mengapresiasi kepada seluruh santri yang telah bekerja keras untuk menyelesaikan pembelajaran di PPTQ Ibnu Juraimi Yogyakarta. "Kalian dituntut untuk mempelajari kurikulum pendidikan formal, kurikulum pendidikan pondok kitab-kitab berbahasa Arab gundul, dan dibekali Tahfidzul Qur'an," jelasnya.

Menurut Charis, Tahfidzul Qur'an tidak hanya sekadar menghafal, akan tetapi ada tahapan-tahapannya. Yakni membenarkan bacaannya. "Kalau sudah benar, baru boleh untuk menghafal," ucapnya. Setelah itu, memahami Al-Qur'an. "Harapannya kalian mengamalkan Al-Qur'an itu sendiri," sambungnya.

Charis menegaskan, PPTQ Ibnu Juraimi Yogyakarta menekankan kemutqinan (hafalan yang kuat dan benar). Para santri, tegas Charis, diwajibkan untuk memiliki spektrum hafalan Al-Qur'an yang benar-benar kuat.

"Setiap bergantinya 1 juz di tes. Setiap kelipatan 5 juga di tes (5 juz, 10 juz, 15 juz, sampai 30 juz), santri harus bisa mempertanggungjawabkan semuanya (yang dihafal). Dan ini menjadi nilai keistimewaan dari para santri," tegasnya.

Charis berpesan, agar para santri PPTQ Ibnu Juraimi dapat mengembangkan ilmu. "Tuntut ilmu setinggi mungkin. Jangan selesai sampai di sini, tapi kembangkan," ajaknya.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta Aris Madani menyampaikan selamat dan sukses untuk para siswa yang telah berhasil menyelesaikan pembelajaran di PPTQ Ibnu Juraimi Yogyakarta. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh guru dan karyawan yang telah mendidik, menasehati, memotivasi, dan mendorong agar siswa dapat belajar dengan baik.

Aris juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh orang tua yang telah menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Muhammadiyah. Menurutnya, tidak ada salahnya menyekolahkan anak-anak ke sekolah Muhammadiyah. Karena sekolah Muhammadiyah memiliki hal distingtif, terutama penanaman ilmu keagamaan (spiritualitas), sehingga memiliki bekal cukup menapak di kehidupan ke depan.

“Kami berusaha memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan anak agar tumbuh berkembang secara optimal jiwa dan raganya, kognisi, psikomotor, afeksinya, berakhlak mulia, sehingga mereka siap melanjutkan ke jenjang berikutnya dengan percaya diri berkompetisi dan berfastabiqul khairat,” katanya.

Aris menyebut, kesuksesan di jenjang SD merupakan langkah awal melaju ke depan. “Masih harus dilanjutkan dengan langkah-langkah panjang dan berjenjang sampai menuju cita-cita yang diharapkan,” sambungnya. Menurutnya, sukses bukan kebetulan, namun dikonstruksi dari kerja keras dan usaha setiap masing-masing personal.

“Meskipun sudah sukses, tetaplah jadi anak tawadhu’, rendah hati, jangan angkuh. Ingatlah selalu kepada orang tua dan bapak ibu guru, karena merekalah kamu bisa seperti sekarang ini,” tegasnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Nadhif mengatakan, para santri yang telah lulus masih punya tanggung jawab dan kewajiban ke depan yang semakin berat. Yakni memastikan Al-Qur'an tetap terjaga, lebih-lebih terejawantahkan dalam kehidupan.

"Al-Qur'an kita pastikan huruf demi huruf, surat demi surat kita hafalkan. Kemudian kita harus merawat dan mempertahankan, dan menaikkan lagi, tidak sekadar tahfidz, tapi tafhim, kita internalisasikan nilai-nilai Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Wakil Walikota Yogyakarta Wawan Hermawan berharap kepada para santri PPTQ Ibnu Juraimi bisa tampil menjadi pemimpin bangsa. 

"Kami pemerintah kota Yogyakarta sangat berharap adik-adik semua disini calon pemimpin yang hebat Yogyakarta khususnya Indonesia pada umumnya butuh panjenengan semuanya untuk menjadi pemimpin kedepan yang sangat luar biasa," tuturnya.

Bagi Wawan, hafidz Qur'an merupakan peletak fondasi untuk bangsa dan negara khususnya negara Indonesia. Ia mewakili Pemerintah Kota Yogyakarta akan terus mensuport kelahiran para hafidz Qur'an yang hadir sebagai lentera kehidupan.

"Jagalah Al-Qur'an dalam hati dan dalam perbuatan kalian. Hafalan kalian adalah permulaan kalian. Jangan hanya di hafal tapi yang wajib harus di amalkan sebab Al-Qur'an bukan hanya di baca tetapi kehidupan yang harus di jalankan dalam setiap langkah," tandasnya. (Cris/El)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah — Ma'had Al-Birr Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar meny....

Suara Muhammadiyah

10 September 2024

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Ratusan siswa mengikuti perkemahan Jumat - Sabtu (Perjusa) Hizbul Wath....

Suara Muhammadiyah

24 November 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Dua Program Studi (Prodi) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (F....

Suara Muhammadiyah

8 August 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung telah mengambil langkah in....

Suara Muhammadiyah

14 June 2024

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah - Meskipun melaju ke tahap final hanya dengan dua tim yang tersisa, Unive....

Suara Muhammadiyah

24 October 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah