Advoasik Camp IPM Tanamkan Nilai Empati Tanpa Bullying

Publish

5 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
30
Dok Istimewa

Dok Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) membuka kegiatan Advoasik Camp #Happytanpabully Batch Yogyakarta di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPPMPV) Seni dan Budaya, pada Jumat (3/9/2024). Batch Yogyakarta merupakan titik kelima dari tujuh titik dari rangkaian kegiatan ini.

Turut hadir Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah Bachtiar Dwi, Sekretaris Direktorat Jenderal Vokasi, Diskus, dan PLK Kemendikdasmen RI Muhammad Hasbi, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Mariman Darto, Kepala Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPPMPV) Seni dan Budaya Mashrukan Budiyanto, dan diikuti oleh 100 peserta guru dan siswa.

Peserta tidak hanya berasal dari sekolah Muhammadiyah saja, tetapi terdapat peserta yang berasal dari SMK Taman Siswa, SMK Piri 1 Yogyakarta, SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada. Keberagaman peserta ini menciptakan lingkungan yang lebih inklusif untuk menyebarkan gerakan #Happytanpabully.

Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah Bachtiar Dwi, menambahkan bahwa pendidikan karakter tidak bisa dibangun secara instan. Ia menilai kebiasaan baik hanya dapat terbentuk melalui proses panjang dan terencana. 

“Perubahan yang masif harus melalui rekayasa yang lama dan panjang. Karakter disiplin dan tertib tidak bisa mendadak,” ujarnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Vokasi, Diskus, dan PLK Kemendikdasmen RI, Muhammad Hasbi, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya bersama menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan berkarakter. Ia mengapresiasi langkah PP IPM yang secara aktif menginisiasi gerakan pelajar melawan bullying di berbagai daerah.

“Program ini bukan sekadar forum belajar, tetapi juga ruang pembentukan karakter dan empati di kalangan pelajar. Bullying bukan hanya tindakan kasar secara fisik atau verbal, tetapi juga bentuk kegagalan dalam menumbuhkan rasa saling menghormati,” ujar Hasbi.

Hasbi menilai, kegiatan seperti Advokasik Camp dapat menjadi fondasi kuat untuk membangun budaya positif di sekolah. Ia menekankan bahwa di era digital saat ini, perundungan dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk di dunia maya, sehingga pelajar perlu memiliki kesadaran dan kemampuan untuk mengendalikannya.

“Kita ingin menanamkan nilai saling menghargai sejak dini. Dari hal kecil, seperti menghormati teman dan mendengarkan tanpa menghakimi, kita bisa menumbuhkan budaya saling menghargai dan menolong satu sama lain,” jelasnya.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Kemendikdasmen, Mariman Darto, mengajak IPM yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menggerakkan kadernya sebagai agen utama dalam isu bullying. Ia mengingatkan bahwa perilaku agresif sering muncul dari energi yang tidak tersalurkan dengan baik. Menurutnya, bullying bisa bersumber dari kekerasan yang tidak disengaja oleh orang tua, fenomena broken home, hingga faktor pemicu intoleransi, radikalisme, dan terorisme. 

“Saya berharap guru menjadi panglima utama yang memastikan kualitas dan mutu pendidikan. Budaya belajar yang aman dan nyaman perlu diberlakukan,” tegasnya.

Mariman juga menegaskan posisinya sebagai kader inti Muhammadiyah yang memiliki tanggung jawab mencegah bullying. Banyak kasus menunjukkan bahwa korban bullying tidak hanya mengalami kekerasan fisik, tetapi juga seksual, bahkan melibatkan guru agama. Naufal mengaku pernah melaporkan kasus ini kepada Menteri Kemendikdasmen.

 “Begitu saya sampaikan, beliau sedih. Maka dari itu, untiki 160 panti kita mengusulkan adanya upaya safeguard,” tuturnya.

Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya Mashrukan Budiyanto, menekankan pentingnya implementasi materi yang diperoleh peserta dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Ia menyoroti fenomena menarik bahwa perilaku yang sejatinya merupakan bibit bullying justru kerap dijadikan konten di media massa. 

“Setelah saya lihat sekilas, ada 20 bibit bullying. Ada yang menjadi penghasilan, bahkan roasting dijadikan program acara. Fenomena ini menarik, dari sesuatu yang mestinya dihindari justru diminati orang. Semoga melalui kegiatan ini terwujud generasi emas yang berkarakter,” ucapnya.

Ketua pelaksana Advoasik Camp Sakinah Fitrah Rahma menambahkan bahwa meskipun kegiatan ini diinisiasi oleh IPM yang berakar dari Muhammadiyah, sekolah swasta lain juga turut hadir dan berpartisipasi. Ia menilai kehadiran para peserta dari beragam latar belakang menunjukkan semangat bersama untuk melawan praktik perundungan. 

“Teman-teman di sini hadir sebagai sosok fundamental yang berjuang untuk memberantas alien bulbul dan bisa menjadi guardian yang terpercaya,” ujar Sakinah.

Ketua PW IPM DIY, Naufal Labiba Wildan, menegaskan bahwa kegiatan yang digelar bukan hanya bertujuan mengajarkan cara mencegah bullying, tetapi juga menumbuhkan empati dan kebersamaan. Ia menjelaskan peserta akan mendapatkan materi yang memperkenalkan berbagai bentuk perilaku bullying. 

“Bullying bukan hanya sikap kasar dan ledekan, tapi juga bagaimana cara kita menghargai orang lain,” kata Naufal. 

Naufal berharap kegiatan ini mampu menumbuhkan sikap saling menghargai, menolong, dan mendukung sehingga para pelajar bisa menjadi agen perubahan, meski dalam lingkup kecil.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo menggelar puncak....

Suara Muhammadiyah

17 February 2025

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah –  Halal bihalal pasca Ramadan tradisi khas masyarakat muslim In....

Suara Muhammadiyah

20 April 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Kabupaten Sukoharjo mengadakan S....

Suara Muhammadiyah

20 December 2024

Berita

BANYUMAS, Suara Muhammadiyah – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Dr....

Suara Muhammadiyah

2 September 2024

Berita

DEPOK, Suara Muhammadiyah - Pelatihan Instruktur Pimpinan wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta Resm....

Suara Muhammadiyah

5 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah