Agung Danarto Sampaikan Kuliah Subuh Ponpes Al-Mu’min

Publish

24 September 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
305
Ponpes Al-Mu’min

Ponpes Al-Mu’min

TEMANGGUNG, Suara Muhammadiyah - Sudah menjadi agenda rutin mingguan bahwa di setiap hari Ahad pagi berlangsung kuliah shubuh di masjid Pondok Pesantren Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung. Para mustami’ yang memadati masjid, berasal dari jamaah warga Muhammadiyah Cabang Tembarak dan Selopampang.

Antusias para mustami’ yang merindukan pencerahan ilmu pengetahuan, tidak didominasi hanya dari kalangan para anak muda saja, akan tetapi dari para orang tua, remaja dan anak-anak secara bersama sama mereka hadir mendengarkan pencerahan dari para Mubaligh yang memberikan ceramah.

Dr. Agung Danarto, M.Ag yang memberikan kuliah shubuh pada hari Ahad, (24/9/2023) di masjid Ponpes Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak (Almatera) Temanggung, menekankan pentingnya memakmurkan masjid di era digital saat ini. Masjid jangan sampai hanya digunakan hanya untuk satu jenis kegiatan saja sebatas mengerjakan sholat, akan tetapi sudah saatnya masjid dioptimalkan untuk berbagai fungsi kegiatan keumatan.

“Sahabat Anshor yang menyambut dengan suka cita terhadap saudaranya dari para sahabat muhajirin yang datang dari Makatul Mukaromah, pembahasannya dimusyawarahkan di masjid dan melibatkan banyak orang,” lanjutnya.

Ibrah dari peristiwa tersebut mengandung banyak hal yang saat ini perlu diaktualisasikan ke dalam berbagai persoalan perting yang terkait.

“Terbatasnya kehadiran para jamaah di setiap waktu sholat, perlu intropeksi  jangan sampai hanya para acara-acara tertentu saja para jamaah memenuhi masjid, akan tetapi perlu gerakan menggiatkan sholat jamaah di masjid dengan adanya sebuah kegiatan tertentu yang berkaitan erat dengan kepentingan para jamaah. Pemecahannya bisa bermusyawarah di masjid yang waktunya menyesuaikan keadaan para jamaah,” ungkap lanjutnya.

Para santri yang hadir juga saat acara kuliah shubuh  berlangsung meskipun tempat duduknya berada di halaman masjid, antosiasnya luar biasa. Bahkan santri yang berasal dari luar Pulau Jawa yang tidak memahami bahasa daerah dari materi kuliah shubuh yang didengar, menanyakannya kepada temannya yang paham dengan bahasa daerah supaya bisa paham.

Pembelajaran kitab kuning yang diajarkan di Ponpes Almatera saat pembelajaran kitab -kitab klasik karangan para ulama’ nasional dan internasional, dituntut memahami bahasa daerah juga, karena masyarakat yang dihadapi sangat hiterogin dan tidak bisa dihindari. Walaupun saat ini belum sepenuhnya paham dengan bahasa daerah, akan tetapi nantinya akan bisa memahaminya.(A Khamid).


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PW Aisyiyah ....

Suara Muhammadiyah

3 December 2023

Berita

ASAHAN, Suara Muhammadiyah - Musyawarah Ranting (Musyran) ke 13 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Lubuk P....

Suara Muhammadiyah

25 December 2023

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Bulan Ramadhan sering disebut dengan syahr al-tarbiyah, yakni su....

Suara Muhammadiyah

1 April 2024

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah - TK Unggulan Aisyiyah Mardi Putra merayakan puncak acara Milad ke-73, Sa....

Suara Muhammadiyah

7 March 2024

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - SD MBS Prambanan menggelar Ajang kreasi dan prestasi anak ke 9 (AKIRA #....

Suara Muhammadiyah

24 December 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah