Kunjungan Edukatif ke Situs Muhammadiyah–‘Aisyiyah di Yogyakarta
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah — Dalam rangka memperkuat pemahaman kader terhadap sejarah lahirnya gerakan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Pengajian Safari PRA Karangbener Kudus mengadakan kunjungan edukatif ke sejumlah situs bersejarah di kawasan Kauman, Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari realisasi program kerja organisasi dalam bidang pembinaan dan penguatan ideologi.
Rombongan memulai penelusuran sejarah di Langgar Kidul, yang berlokasi di Gang KH. Zamhari, Kelurahan Ngupasan, Gondomanan—sebuah area yang dikenal sebagai pusat tradisi dan perkembangan dakwah pembaruan Islam yang dirintis oleh KH. Ahmad Dahlan. Tempat bersejarah ini menjadi salah satu saksi kunci tumbuhnya gagasan-gagasan pembaruan yang kemudian melahirkan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modern.
Di Langgar Kidul, peserta mendapatkan penjelasan langsung dari Mas Ahmad, pemandu sekaligus generasi keempat KH. Ahmad Dahlan. Ia memaparkan kisah bagaimana langgar tersebut menjadi pusat aktivitas pendidikan, diskusi keagamaan, serta tempat KH. Ahmad Dahlan memperjuangkan koreksi arah kiblat yang kemudian menjadi momentum penting dalam sejarah pembaruan Islam di Indonesia. Langgar ini, yang kini berstatus cagar budaya, tetap dijaga keasliannya oleh keluarga besar pendiri Muhammadiyah.
Selama kegiatan berlangsung, panitia memastikan seluruh rangkaian kunjungan tidak mengganggu jadwal ibadah jamaah setempat dengan mengatur waktu kunjungan di luar waktu salat dan aktivitas rutin warga.
Selain memperoleh wawasan sejarah, rombongan juga menikmati suasana kampung Kauman yang sarat nilai historis, mulai dari arsitektur klasik hingga atmosfer religius yang masih terpelihara dengan baik. Peserta diajak memahami bagaimana lingkungan tersebut pernah menjadi pusat gerak intelektual dan sosial Muhammadiyah–‘Aisyiyah pada masa awal pertumbuhannya.
Ketua PRA Karangbener Kudus, Kristiana, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan rasa cinta para kader terhadap sejarah organisasi. “Melalui kunjungan ini, kami berharap anggota dapat memahami lebih dalam perjuangan KH. Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah, serta menumbuhkan semangat untuk meneruskan dakwah yang moderat, berkemajuan, dan mencerahkan,” tuturnya.
Kunjungan edukatif ini menjadi pengingat bahwa nilai-nilai keteladanan pendiri Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah tetap relevan untuk dijadikan pijakan dalam mengembangkan gerakan sosial dan keagamaan di masa kini. (Panca Santi HS)


