Ajaran Islam Mengandung Irsyadah yang Sangat Luas

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
378
Prof Dr Haedar Nashir, MSi. Foto: Cris

Prof Dr Haedar Nashir, MSi. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah memiliki identitas sebagai gerakan Islam yang mengemban misi dakwah dan tajdid. Sebagai gerakan Islam, pemahaman keagamaan niscaya berbasis keislaman.

“Paham keislaman adalah konstruksi dari ajaran Islam yang kita pahami, kita tafsirkan, dan kita usahakan untuk kita amalkan dalam kehidupan,” katanya saat memberikan keynote speech Stadium General Sekolah Ideologi Muhammadiyah PWM DIY, Senin (11/8) di Lantai 9 Ruang Amphitarium Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Haedar mengatakan, secara substansi, ajaran Islam sangat kaya, mendalam, luas, dan paripurna. Hal demikian sebagaimana dideklarasikan oleh Allah di Qs al-Maidah [5] ayat 3. “Itu deklarasi kesempurnaan Islam sebagai agama yang sempurna (paripurna),” ucapnya.

Dalam pandangan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah, Islam lebih disubstansialisasikan sebagai Agama (yakni Agama Islam) ialah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, yakni apa-apa yang Allah turunkan dalam Al-Qur'an dan apa-apa yang berasal dari sunnah yang shahih berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat.

“Yang menarik, Muhamamdiyah memasukan irsyadah (petunjuk-petunjuk). Petunjuk dalam makna umum, hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān. Tapi ada makna yang secara khusus—saya pernah tanya ke Pak Azhar Allahuyarham—Al Irsyadah juga mengandung makna hal-hal yang ditunjukkan Allah yang itu sebagai wahyu dan bersifat halus atau tidak verbal,” terangnya.

Di sini, Haedar menilai, bahwa Muhammadiyah sangat kaya dalam merespons perkembangan sekaligus memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah. Yang dari situ kemudian, melahirkan definisi agama Islam yang begitu substantif.

“Memahami ajaran Islam bukan hanya perintah dan larangan, tetapi irsyadah. Ada irsyadah yang lebih luas tentang penciptaan langit, bumi, dan alam semesta yang Tuhan hamparkan. Yang juga berbagai fenomena kehidupan dan hakikat kehidupan,” tuturnya.

Dalam konstruksi pada umumnya, umat Islam, termasuk di dalamnya warga Muhammadiyah, memahami Islam terbatas hanya pada aspek perintah dan larangan.

“Pelajari (lagi) Al-Qur’an dengan luas, dalam, begitu juga Sunnah Nabi agar kita tidak hitam putih di dalam berislam dan mewujudkan Islam,” tegasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Masjid Walidah Dahlan Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), men....

Suara Muhammadiyah

3 March 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammad....

Suara Muhammadiyah

31 October 2023

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Kegiatan program-program Kuliah Kerja Nyata (KKN) STIE Muhammadiy....

Suara Muhammadiyah

2 September 2025

Berita

TEGAL, Suara Muhammadiyah - Jawa Tengah (2/09/2024) - Ketua Induk Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) D....

Suara Muhammadiyah

2 September 2024

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Cilacap mengadakan....

Suara Muhammadiyah

14 May 2025