Aksi Bersama Muhammadiyah dan Difabel dalam Syiar Kebaikan

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
76
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Eco Bhineka Muhammadiyahmenggelar Pelatihan dan Workshop Kehumasan serta Media 2025 selama tiga hari secara daring. Acara ini melibatkan partisipasi dari berbagai Majelis, Lembaga, dan Ortom Muhammadiyah, termasuk kelompok difabel.

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, Izzul Muslimin. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya organisasi memiliki kapasitas berkelanjutan untuk menyebarkan kebaikan melalui media dan kehumasan, termasuk kepada anggota persyarikatan yang difabel.

"Istilah 'banyak bekerja, sedikit bicara' sudah tidak relevan di era teknologi informasi saat ini," ujar Izzul dalam pembukaan, Selasa (19/8). "Bicara di sini bukan berarti banyak bicara, tetapi bagaimana menyiarkan kebaikan melalui teknologi informasi. Sangat disayangkan jika kebaikan yang bermanfaat tidak tersampaikan, apalagi banyak anggota persyarikatan, terutama keluarga difabel, yang membutuhkannya."

Menurut Izzul, fungsi media dan humas sangat vital untuk mencegah kesalahpahaman informasi. Ia juga menyoroti pentingnya menguasai teknologi informasi dengan kreatif agar pesan dapat tersampaikan dengan menarik dan menggugah, khususnya terkait perhatian Muhammadiyah pada kaum difabel.

Ketua Himpunan Difabel Muhammadiyah (Hidimu) Pusat, Fajri, menyampaikan apresiasi kepada Eco Bhineka Muhammadiyah yang dinilai konsisten dalam melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Fajri mengungkapkan, partisipasi difabel dalam pelatihan ini sudah dimulai sejak tahap perencanaan, mulai dari diskusi, penyusunan TOR, hingga konsultasi. "Kami sangat mengapresiasi karena ada interaksi rutin dan pengarusutamaan bersama tentang difabel," jelasnya.

Pelatihan ini menyediakan Juru Bahasa Isyarat, dan sebelumnya telah meminta masukan dari peserta difabel. Ia berharap, interaksi rutin dengan difabel akan mempercepat terwujudnya amanat Muktamar ke-48 Muhammadiyah Aisyiyah di Solo tentang tatanan ruang publik yang inklusif. "Eco Bhineka menjadi teladan dalam membangun partisipasi disabilitas di Muhammadiyah," tambahnya.

Ketua Eco Bhineka PP Muhammadiyah, Hening Parlan, mengapresiasi partisipasi 69 peserta dalam acara tersebut. Ia berharap pelatihan ini memberikan nilai tambah pada semua layanan media informasi yang disampaikan oleh Muhammadiyah, Aisyiyah, dan Ortom, khususnya Hidimu.

"Pelatihan ini menjadi jembatan untuk menyampaikan sesuatu, agar Risalah Islam Berkemajuan dan Risalah Perempuan Berkemajuan dapat diakses oleh teman-teman difabel," kata Hening.

Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang inklusif. "Saya belajar dari teman-teman difabel, bagaimana berkomunikasi secara mendalam. Komunikasi yang baik menciptakan pertautan pemahaman dan hati, sehingga kita bisa mengerjakan sesuatu secara bersama-sama," ujarnya.

Hening berharap kaum difabel juga dapat merasakan makna kemerdekaan seiring dengan informasi yang layak, aksesibel, dan memberdayakan. Acara ini dihadiri oleh peserta dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk perwakilan dari Aisyiyah, Majelis Ekonomi, Majelis Diktilitbang, dan MDMC.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Jadi konten kreator merupakan pekerjaan yang didambakan generasi Z saat....

Suara Muhammadiyah

6 June 2024

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. H. Hilman Latief, M.A.....

Suara Muhammadiyah

6 September 2024

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah – Memasuki tahun keempat pelaksanaannya, tim pengelola program Ec....

Suara Muhammadiyah

13 October 2024

Berita

LAHAT, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan ....

Suara Muhammadiyah

20 November 2023

Berita

WONOGIRI, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan Peng....

Suara Muhammadiyah

30 July 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah