Aktivis Swedia 'Walk to Palestine' Kunjungi MDMC, Berbagi Pembelajaran Dampingi Pengungsi

Publish

12 December 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
473
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ada yang istimewa siang tadi di Kantor MDMC PP Muhammadiyah, dua orang aktivis hak asasi manusia (HAM) asal Swedia berkunjung ke Gedung Muhammadiyah Jalan KHA Dahlan, Yogyakarta. Mereka adalah Benjamin Ladraa dan Sanna Ghotbi yang telah bersepeda selama 2,5 tahun ke 18 negara. 

Di Kantor MDMC, Benjamin dan Sanna berbincang dengan Ketua MDMC PP Muhammadiyah, H. Budi Setiawan, S.T., Wakil Sekretaris, Barori Budi Aji, S.Hut., dan Ketua Bidang Jaringan dan Kerjasama, Twediana Budi Hapsari, Ph.D. Tujuan keduanya bersepeda keliling dunia untuk meningkatkan kesadaran mengenai situasi di Kamp Pengungsi di Sahara Barat.

Terdapat 175.000 pengungsi yang tinggal di gurun pasir yang sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup selama 50 tahun terakhir. “Kebanyakan orang tidak mengetahui tentang Kamp Pengungsi di Sahara Barat sehingga kami bersepeda ke lebih dari 30 negara selama dua setengah tahun,” ungkap Benjamin, Senin (11/12). 

Kondisi tersebut diungkapkan Benjamin karena pembatasan yang dilakukan di Sahara Barat sehingga kamp pengungsi di sana tidak pernah diberitakan oleh jurnalis. 

“Sahara Barat bukan hanya menjadi pos koloni terakhir di Afrika tetapi juga menjadi koloni terbesar di dunia,” terangnya. Di Indonesia sendiri mereka bertemu dengan beberapa lembaga kemanusiaan, salah satunya adalah Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah. 

“Kami datang ke Indonesia sebulan yang lalu dan sejauh ini bersepeda dari Bali ke Yogyakarta. Kami datang kemarin ke Yogyakarta dan tinggal selama seminggu,” ujar Sanna. Setelah Yogyakarta, rencananya mereka akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta, Singapura, Malaysia, dan beberapa negara di Eropa, dan kembali ke Aljazair. 

“Saya mengapresiasi semangat kedua pengelana tadi yg mengangkat nasib kelompok Sahrawi yg selama puluhan tahun menjadi pengungsi,” ujar Budi Setiawan. Ia juga berharap aksi kemanusiaan seperti ini dapat menggugah kesadaran masyarakat bahwa masih ada kelompok masyarakat yang terpinggirkan.

Benjamin Ladraa dikenal juga sebagai aktivis Walk to Palestine yang pada 2018 pernah berjalan dari Swedia ke Palestina. Melalui media sosialnya Benjamin menggaungkan spirit kemanusiaan dan kepedulian terhadap Palestina dijajah Israel. (*)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Daerah Muhamma....

Suara Muhammadiyah

3 April 2024

Berita

BIREUEN, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bireuen dr. Athaillah Lat....

Suara Muhammadiyah

23 October 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media / Suara Muhammadiyah Den....

Suara Muhammadiyah

23 December 2023

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Bertempat di Pesantren Mahasiswa KH Mas Mansur UMS, Majelis Pendidik....

Suara Muhammadiyah

9 June 2024

Berita

TANGSEL, Suara Muhammadiyah - Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie hadir dan meresmikan ASC ('....

Suara Muhammadiyah

5 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah