BANTEN, Suara Muhammadiyah – Acara Pendidikan dan Pelatihan Khusus Kepala Sekolah (DIKSUSPALA) yang digelar pada 26/9) di Balai Guru Penggerak (BGP) Banten dihadiri oleh berbagai tokoh penting. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Dadang Kahmad, M.Si, memberikan arahan sekaligus membuka acara secara resmi. Hadir pula dalam acara ini Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PNF, R. Alpha Amirrachman, Ph.D, serta Tim Kerja Transformasi Pembelajaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud RI).
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Banten, Dr. H.M. Syamsuddin, M.Pd., Ketua Majelis Dikdasmen PNF Provinsi Banten, Dr. H. Dadang Setiawan, M.Pd., serta Ketua Majelis Dikdasmen PNF PWM DKI Jakarta, Dr. H. Tadjudin Nur, M.Pd. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Dadang Kahmad, M.SI menegaskan pentingnya peran kepala sekolah dalam menciptakan sekolah yang unggul dan berkemajuan. “Kepala sekolah harus menjadi teladan dalam hal integritas, profesionalisme, dan semangat berkemajuan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Dadang juga menyampaikan bahwa kepala sekolah memiliki peran strategis dalam meningkatkan kompetensi guru. “Kepala sekolah perlu mendorong peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, workshop, serta pengembangan profesional secara berkelanjutan. Guru yang kompeten akan mampu memberikan pembelajaran yang berkualitas dan relevan dengan perkembangan zaman,” jelasnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya mendorong budaya literasi di kalangan siswa dan guru, khususnya budaya membaca dan belajar. “Kepala sekolah juga harus mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran untuk menyiapkan generasi yang melek digital dan mampu bersaing di tingkat global,” tambahnya.
Pendidikan di lingkungan Muhammadiyah, menurutnya, tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter yang berlandaskan nilai-nilai Islam. “Kepala sekolah bertugas memastikan bahwa nilai-nilai Al-Ma’un, filantropi, kejujuran, dan tanggung jawab sosial diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa,” terang Prof. Dadang.
Sebagai penutup, mengingatkan pentingnya kolaborasi antara kepala sekolah dengan orang tua, masyarakat, dan pihak-pihak lain untuk mendukung program-program sekolah. “Kolaborasi ini penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan siswa,” pungkasnya.
Acara diharapkan mampu memberikan panduan dan inspirasi bagi para kepala sekolah Muhammadiyah dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital serta mewujudkan sekolah yang unggul, berkarakter, dan berkemajuan. Sementara Alpha Amirrachman menegaskan bahwa transfer of knowledge bisa saja dilakukan melalui YouTube dan media lainnya, namun dengan Diksuspala ini kepala2 sekolah bersilaturahim dan bertemu serta belajar langsung antar sesama maupun dengan fasilitator yg merupakan mantan kepala-kepala sekolah yang hebat.
“Dengan demikian dengan bertemu secara langsung kita harapkan virus-virus keberhasilan akan langsung tertular dan Bapak-Ibu kepala sekolah akan pulang membawa bekal oleh-oleh best practice dan semangat baru,” ujar Alpha. Alpha menambahkan kepala-kepala sekolah berbasis masyarakat seperti Muhammadiyah punya peluang dan ruang lebih luas untuk melakukan terobosan out of the box, tinggal mau atau tidak saja.
Alpha juga mengutip pesan Kyai Ahmad Dahlan bahwa di dalam ekosistem Persyarikatan, guru adalah juga pembelajar yang terus belajar sepanjang hayat untuk mengembangkan diri sehingga dapat memberikan yang terbaik untuk siswa-siswanya. (Hendra/Lika)