YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pemahaman lintas budaya antara Indonesia dan Amerika Serikat kembali dilangsungkan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan menerima kunjungan siswa-siswi SMA dari Amerika Serikat. Melalui American Corner, UMY menjadi tuan rumah sekaligus fasilitator program National Security Language Initiative for Youth (NSLI-Y) pada Senin sore (21/07). NSLI-Y merupakan program beasiswa yang didanai oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Program pembelajaran bahasa dan budaya ini dilaksanakan di Indonesia melalui kemitraan dengan beberapa lembaga, salah satunya adalah American Corner UMY. Lembaga ini secara konsisten mendukung program pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman lintas budaya antar generasi muda Indonesia dan Amerika Serikat. Sebanyak 13 siswa NSLI-Y yang telah berada di Yogyakarta selama empat minggu ini berkunjung ke UMY dan mendapatkan kesempatan untuk menggali kekayaan budaya Indonesia secara langsung, mulai dari filosofi di balik Wiru Jarik hingga makna gerakan dalam seni tari tradisional.
Direktur American Corner UMY, Novy Diana Fauzie, S.S., M.A., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata visi American Corner dalam membangun jembatan pemahaman lintas budaya antara Indonesia dan Amerika Serikat. Ia juga menekankan bahwa kunjungan ini bukan hanya tentang memperkenalkan budaya Indonesia, tetapi juga membuka ruang bagi siswa-siswi dari Amerika Serikat untuk berbagi tentang budaya mereka dengan mahasiswa UMY.
“Pemahaman lintas budaya seperti ini sangat penting agar kita tidak hanya mengenal budaya satu sama lain secara permukaan, tetapi juga memahami nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Bahkan, masyarakat Indonesia sendiri belum tentu memahami makna di balik wiru pada kain jarik, dan hari ini teman-teman dari Amerika Serikat belajar langsung tentang hal itu,” ujar Novy.
Melalui kegiatan ini, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sentaka Mudya UMY turut berperan aktif sebagai fasilitator, memberikan pengalaman praktik budaya yang menyenangkan namun tetap bermakna. Para peserta tampak antusias saat mencoba mempraktikkan Wiru Jarik dan mempelajari filosofi di baliknya, serta saat mempelajari gerakan tari tradisional Jawa yang diperkenalkan secara langsung oleh UKM Sentaka Mudya UMY.
Jenny Nguyen, Emerging Voices Program Assistant dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, dalam sambutannya mengapresiasi keterlibatan aktif American Corner UMY dalam mendukung pelaksanaan kegiatan pertukaran budaya ini. Ia mengajak para mahasiswa UMY yang hadir untuk memanfaatkan kesempatan program pertukaran yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat, seperti Fulbright dan Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI), agar pertukaran ide dan kolaborasi dapat terus terjalin.
“Adanya wadah untuk saling mempelajari ide dan budaya adalah alasan kami dalam mendukung berbagai program pertukaran pelajar seperti NSLI-Y. Di masa depan, generasi muda Indonesia dan Amerika akan berperan penting dalam mempererat hubungan kedua negara,” ungkap Jenny. (Ihsan)