YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Sarasehan Regional se-Jawa pada Jumat (23/8). Acara ini dilaksanakan di Hotel Madina Inn Yogyakarta yang dihadiri Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah HA Dahlan Rais.
Ketua LPCRPM PP Muhammadiyah HM Jamaludin Ahmad mengatakan, acara ini merupakan wujud dari mengonsolidasikan LPCRPM se-Jawa. Menurutnya, jumlah LPCRPM di Jawa mendominasi jumlah LCPCRPM yang ada di Indonesia.
“Jawa dalam data kami cabang dan rantingnya separo lebih dari seluruh cabang dan ranting se-Indonesia. Jawa Timur dengan Jawa Tengah saja hampir 40 persen jumlah cabang dan rantingnya. Jadi kalau LPCRPM di Jawa ini berhasil, berarti sebenarnya kita sudah berhasil 60 persen lebih,” ujarnya.
Jamal menegaskan konsolidasi itu sangat penting. Hal itu sebagai mandat dari keputusan hasil Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta, Jawa Tengah. Yakni terwujudnya 60% cabang di seluruh kecamatan dan 40% ranting di seluruh di desa. Dan terwujudnya 45% PCM dan 25% PRM dari jumlah tersebut aktif dalam menggerakkan dakwah dan pembangunan masyarakat sesuai dengan konteks kebutuhan lokal.
“Untuk cabang saat ini sudah ada sekitar 56%. Kemudian ranting 40% kita baru sekitar 17%. Jadi kita memang harus bekerja keras. Di sinilah kemudian kita membuat komitmen,” tuturnya.
Jamal menyebut, manifestasi konsolidasi yaitu dengan digitalisasi sistem organisasi. Saat ini, LPCRPM PP Muhammadiyah telah melakukannya. Bentuknya menciptakan pelbagai aplikasi seperti SalamMu, Sicara, MasjidMu, dan NotulenMu.
SalamMu yaitu aplikasi yang memudahkan menjalankan dakwah amar makruf nahi mungkar di tingkat cabang-ranting. Sicara yaitu aplikasi pendataan digital cabang-ranting. MasjidMu yaitu aplikasi pendataan digital masjid Muhammadiyah. Dan NotulenMu merupakan aplikasi keaktifan cabang-ranting yang dilihat dari keaktifan mengisi administrasi rapat.
“Kita Insyaallah bisa menjadi konsolidasinya yang lebih awal untuk digitalisasi sebagai amanat Muktamar dari program prioritas,” terangnya.
Selain konsolidasi, Sarasehan ini juga ingin strategi percepatan pencapaian program LPCRPM. Tak kalah pentingnya, yaitu pemantapan sistem digitalisasi LPCRPM dari yang sudah diciptakan.
Di sisi lain, perwakilan LPCRPM PWM DIY Cahyono, SAg, menyambut baik acara ini. Baginya, Sarasehan sebagai langkah strategis untuk mencandra LPCRPM agar ke depan bergerak lebih maksimal dan progresif.
“Menurut saya, LPCRPM ini yang sangat strategis. PWM DIY terus melibatkan LPCR di dalam berbagai kegiatan, termasuk untuk memakmurkan masjid LCPR dilibatkan. Ini menunjukkan peran strategis dan juga kedudukannya di Persyarikatan sangat kuat,” timpalnya. (Cris)