Atiyatul Ulya: Wasathiyah Islam Memperkuat Ketahanan Keluarga

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
155
Foto Istimewa

Foto Istimewa

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Penerapan Wasathiyah Islam Berkemajuan dalam mewujudkan keluarga sakinah masih kurang mendapat perhatian. Padahal, menjaga keutuhan keluarga merupakan salah satu aspek fundamental dalam Islam.

Oleh karena itu, diperlukan gerakan sosialisasi serta strategi yang lebih mendalam untuk mengoptimalkan implementasinya. Hal ini sesuai dengan keharusan menjaga keluarga yang ditegaskan dalam Al-Qur’an Surah At-Taḥrīm (66) Ayat 6.

Hal ini disampaikan oleh Sekertaris Pimpinan Pusat Aisyiyah Dr Atiyatul Ulya, M.Ag., sebagai salah satu narasumber dalam Pengkajian Ramadan 1446 H PP Muhammadiyah. Atiyatul mengangkat topik tentang Pengembangan Wasathiyah Islam Berkemajuan dalam Tinjauan Ideologis memperkuat ketahanan keluarga.

Atiyatul menyampaikan Islam sangat memperhatikan pembangunan keluarga yang kuat, harmonis, serius, dan kooperatif, karena keluarga adalah unit dasar masyarakat. Ia menegaskan kekuatan dan ketahanan keluarga menentukan kekuatan, kemajuan, kesejahteraan, dan masa depan umat dan bangsa.

“Memelihara keluarga adalah memelihara agama dan manusia, bahkan memandu jalannya kehidupan secara keseluruhan,” ujar Atiyatul.

Saat ini kedudukan dan fungsi keluarga sebagai lembaga pendidikan sosial, pendidikan, dan agama mengalami pergeseran dan pelemahan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan sejak tahun 2018 sampai 2023.

Selain itu, BPS juga mencatat bahwa angka perceraian terus meningkat, dengan jumlah tertinggi dalam enam tahun terakhir tercatat pada 2022. Tidak hanya itu, muncul pula kasus tragis seperti peristiwa bunuh diri yang melibatkan satu keluarga. Fenomena ini mengindikasikan bahwa keberlangsungan dan kesejahteraan keluarga di masa depan sangat bergantung pada sejauh mana peran serta fungsinya dapat dijalankan dengan baik.

"Ketahanan keluarga adalah kondisi di mana terjalin kedamaian, hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang di antara anggota keluarga, serta pemenuhan kesejahteraan material dan spiritual, jasmani dan rohani, serta pendidikan yang utama,” ujarnya.

Musyawarah Nasional Tarjih Ke-28 Tahun 2014 di Palembang telah memutuskan Tuntunan Menuju Keluarga Sakinah. Tuntunan ini merujuk pada ayat Al-Qur’an Surat Al-Tahrim ayat 6, Surat Al-Syu’ara ayat 214 dan Surat Al Baqarah ayat 215.

Atiyatul menjelaskan, asas keluarga sakinah terdari dari lima asas. asas tersebut adlaah asas karamah insaniyah, asas hubungan kesetaraan, asas keadilan, asas kasih sayang, dan asas pemenuhan kebutuhan dasar.

“Wasathiyah dalam keluarga tidak akan bisa dicapai tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak,” ujarnya.

Turut hadir narasumber lain Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. Syafiq A. Mughni, M.A., dan Prof Ai Fathimah Nur Fuad, Lc., M.A., PhD.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BALIKPAPAN, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan profesional....

Suara Muhammadiyah

23 December 2024

Berita

BANDARLAMPUNG, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung Prof. Dr. H. S....

Suara Muhammadiyah

25 December 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Mendapatkan berita ihwal kemenangan gugatan masyarakat Pulau Mendol....

Suara Muhammadiyah

10 September 2023

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Biro Perencanaan dan Pengembangan (BPP) bekerja sama dengan Bi....

Suara Muhammadiyah

28 November 2023

Berita

TAKALAR, Suara Muhammadiyah - Memperkuat penyebaran syiar persyarikatan Muhammadiyah maka dalam wakt....

Suara Muhammadiyah

7 April 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah