SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sejumlah 221 murid kelas III, IV, dan V SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengikuti kegiatan Baitul Arqam di sekolah setempat, Kamis - Jumat (2-3/11/2023)
Kegiatan Baitul Arqam merupakan salah satu bentuk pembinaan yang berorientasi pada ideologi Keislaman dan Kemuhammadiyahan. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini yaitu "Meneguhkan Ideologi Muhammadiyah untuk Penguatan Ibadah dan Karakter Siswa".
Tati Kuraesin selaku ketua panitia pelaksana mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan Baitul Arqam ini untuk memperkuat ideologi Muhammadiyah serta menanamkan karakter keislamanan untuk mengaplikasikan kegiatan ibadah sehari-hari.
"Kegiatan Baitul Arqam merupakan bagian dari program Klaster ISMUBA. Tahun ini terasa berbeda karena melibatkan tiga kelas sekaligus, kelas III berada di gedung selatan sedangkan kelas IV dan V berada di gedung utara. Meskipun demikian, konsep acara masih dalam satu payung kepanitiaan," imbuhnya.
Kegiatan Baitul Arqam dibuka dengan game edukasi Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Bersama kelompoknya, murid menyusuri lorong tiap kelas untuk menemukan petunjuk teka-teki pertanyaan. Tiga kelompok pertama yang dapat menyelesaikan garis finish, maka berhak memenangkan game ini.
Salah satu murid kelas III, Keyto Putri Arraudah mengatakan sangat tertarik dan antusias mengikuti game edukasi Al Islam dan Kemuhammadiyahan.
"Kekompakan dan kerjasama sangat diperlukan untuk memenangkan permainan ini. Dari game ini kita bisa belajar sambil bermain terkait materi Al Islam dan Kemuhammadiyahan. _Alhamdulillah,_ kelompokku juga menjadi salah satu pemenang dalam game ini," terangnya.
Kegiatan inti berikutnya diisi oleh Kak Juni dan Kak Yuli selaku pendongeng dan motivator dalam acara ini. Dalam materinya disampaikan pentingnya melaksanakan rukun iman yang kedua yaitu salat. Begitu besar pahala ibadah salat ini sampai Allah Swt. menyampaikan wahyu-Nya secara langsung kepada Nabi Muhammad saw.
"Mari, bersama kita renungkan ibadah salatlah yang pertama kali akan dihisab. Apabila salat yang ditunaikan baik maka baiklah seluruh amalannya, begitu pula sebaliknya. Jadikan salat ini sebagai penyelamat kita di akhirat nanti," pesan Kak Juni saat memberikan motivasi kepada murid kelas III.
Kegiatan inti berikutnya dilaksanakan selepas salat Isya. Materi Emotional Spiritual Quotient (ESQ) yang dibawakan bertema "Berbakti kepada Orang Tua, Ciri Anak Saleh".
Kehadiran Kak Aris dan Kak Amin dalam materi ESQ, terasa berkesan di hati para murid. Betapa tidak, murid seakan dibuat terhipnotis oleh materi yang disampaikan.
"Ketika anak mulai menangis, berarti hatinya masih tersentuh merasakan kasih sayang kedua orang tuanya. Anak saleh yang berbakti kepada orang tua merupakan amalan yang dapat menyelamatkan kita dari panasnya api neraka," ucap Kak Amin saat menyampaikan materi dihadapan murid kelas IV dan V.
Tak kalah seru dan menegangkan, kegiatan tengah malam diisi dengan "Jelajah Malam". Secara bergiliran, setiap kelompok akan diberangkatkan menyusuri jalan di sekitar lingkungan sekolah.
Setiap kelompok akan diantarkan ke pos-pos yang telah disediakan untuk mendapatkan potongan-potongan surat dalam Al Qur'an. Pemenang dalam permainan ini adalah kelompok tercepat yang berhasil menyusun potongan surat secara urut.
"Awalnya saya merasa takut mengikuti kegiatan Jelajah Malam, karena rasa penasaran akhirnya saya memberanikan diri mendatangi setiap pos yang diarahkan oleh ustaz-ustazah," ungkap Muhammad Arne Chamdani murid kelas V. (Nikmah)