PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau mengadakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) se-Riau dan Pelatihan Kader Lingkungan Muhamamdiyah Regional Sumatera dengan tema “Green Awareness Movement”, yang dilaksanakan pada Jum’at (8/11/2024) di Auditorium Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru.
Rakerwil MLH dan pelatihan kader lingkungan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman kader Muhammadiyah mengenai pentingnya pelestarian lingkungan hidup serta membekali kader dengan kemampuan untuk berkontribusi dalam gerakan hijau di Tengah-tengah masyarakat.
Kegiatan ini di buka secara resmi oleh Ketua MLH Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah serta dihadiri jajaran MLH PP Muhammadiyah, Rektor berserta Sivitas Skademika Umri, Ketua dan anggota PW Muhammadiyah Riau, MLH Muhammadiyah Regional Sumatera dan se-Riau, PD Muhammadiyah se-Riau, Pimpinan Majelis, Lembaga, dan Ortom Muhammadiyah Tingkat Wilayah Riau, serta pemuda dan mahasiswa yang memiliki perhatian khusus terhadap isu-isu lingkungan.
Dalam sambutannya, Ketua MLH PP Muhammadiyah M Azrul Tanjung, MSi, mengatakan bahwa ia dan pihaknya mendukung penuh kegiatan hari ini dan kegiatan yang akan datang. “Mudah-mudahan pertemuan selama tiga hari ini membawa manfaat besar bagi kita semua, dan saya siap memberikan dukungan penuh. Dan saya ingatkan bahwa tidak ada yang tidak bisa kita capai jika kita memiliki kemauan kuat,” ujar Azrul.
Rektor Umri Dr Saidul Amin MA Dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi kepada PP Muhammadiyah dan PW Muhammadiyah Riau atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan kepada Umri sebagai tuan rumah. “Atas nama Universitas Muhammadiyah Riau, izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada PP Muhammadiyah dan PW Muhammadiyah Riau yang telah berkenan menjadikan Umri sebagai tuan rumah. Bagi kami, ini bukan beban, tetapi sebuah kehormatan yang sangat berarti,” ungkapnya.
Beliau juga menambahkan, “Mengapa Riau yang dipilih tentu menjadi sebuah pertanyaan menarik. Bagi PP Muhammadiyah, Riau memiliki nilai spesial. Jika kita bisa menyelesaikan berbagai persoalan lingkungan di Riau, maka kita juga akan berkontribusi besar dalam menyelesaikan persoalan lingkungan di Indonesia,” tambahnya
Lebih lanjut, Rektor UMRI menegaskan bahwa pencapaian dan perkembangan UMRI sejauh ini bukanlah hasil kerja sendiri. “UMRI bisa berkembang seperti saat ini bukan hanya karena UMRI sendiri, melainkan karena dukungan penuh dari semua pihak. Kami didorong dan dibantu oleh Badan Pembina Harian (BPH) Umri dan PW Muhammadiyah Riau, karena sesungguhnya tidak ada yang bisa hebat sendirian,” pungkasnya.
Ketua PW Muhammadiyah Riau Dr Hendri Sayuti MAg mengatakan kegiatan ini menjadi sangat penting karena Muhammadiyah adalah gerakan dakwah yang cakupannya luas. Tidak hanya mencakup keagamaan dan sosial, tetapi kini merambah pada dakwah lingkungan hidup.
Ia menyebutkan bahwa setiap langkah Muhammadiyah di bidang lingkungan bertujuan memberi manfaat yang dirasakan langsung oleh masyarakat luas serta menekankan bahwa Muhammadiyah harus menjadi pelopor dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan lingkungan hidup.
“Kita harus memaksimalkan manfaat lingkungan untuk generasi saat ini dan mendatang, sehingga mereka bisa menikmati atau bahkan mendapatkan lebih baik dari kita. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan visi Muhammadiyah dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan,” ujar Hendri Sayuti.
Menurutnya, isu lingkungan tidak terlepas dari aspek ekonomi dan agraria. Lingkungan yang terjaga baik akan berpengaruh pada ekonomi dan kemandirian umat, terutama dalam konteks mengelola sumber daya alam dengan bijak.
“Ini bukan lagi sekadar kampanye pencegahan kebakaran hutan, tetapi bagaimana kita membangun kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait isu-isu lingkungan,” kata Ketua PWM Riau ini.
Dalam upaya ini, Muhammadiyah menggerakkan seluruh Majelis dan Lembaga dalam Persayrikatan, termasuk Majelis Wakaf untuk mewujudkan konsep “Green Wakaf” dengan memanfaatkan lahan wakaf secara bijak untuk keberlanjutan lingkungan. Gerakan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak inisiatif berbasis lingkungan di kalangan umat, sekaligus memperkuat peran Muhammadiyah sebagai pelopor dalam dakwah lingkungan hidup di Indonesia. (Walida)