YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Tim Pengbdian Dosen Fakultas Kedokteran UII dan UAD berkolaborasi dengan Forpama (Forum Panti Asuhan Muhammadiyah dan Aisyiyah) MPKS PWM DIY menyelenggarakan Workshop dan Pembentukan Tim Anti Kekerasan di Lingkungan Panti Asuhan Muhammadiyah dan Aisyiyah se DIY. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Ahad (7/1) di Panti Asuhan Yatim Putera Muhammadiyah Yogyakarta.
Beberapa narasumber dihadirkan meliputi Dosen Fakultas Kedokteran UII seperti dr NA Dewi Mahila, MSc., SpFM, dr Rr Dewi Sitoresmi A., SpA., MHPE, dan dr M Yusuf Arrozhi, MSc., SpF.M Selain itu ada juga narasumber dari Dosen Fakultas Kedokteran UAD dr Dhiwangkoro Aji Kadarmo SKed., SpF.
Adapun materi workshop yang disajikan antara lain overview kasus kekerasan di lingkungan panti asuhan, tanda gejala adanya kasus kekerasan dan kekerasan seksual pada anak dan remaja. Lalu mengenai pencegahan dan penanganan kasus kekersan seksual pada anak dan remaja serta mekanisme pelaporan dan penanganan kasus kekerasan di instusi kepolisian.
Dalam sambutannya Ketua Forpama Wibowo menyampaikan wilayah DIY terdapat 24 panti asuhan Muhammadiyah yang masing – masing panti memiliki potensi, jika hal ini bisa dikolaborasikan dan disinergikan dengan program perguruan tinggi yang ada maka besar harapannya akan muncul panti asuhan yang unggul.
“Salah satu program kami yaitu forpama adalah membuat jejaring harapanya adalah kami bisa melakukan kerjasama ataupun kolaborasi dengan Perguruan Tinggi karena banyak program dari kampus yang bisa dikolaborasikan dengan panti asuhan yang ada di wilayah DIY ini,” ujarnya.
Ketua Tim Pengabdian Dosen Dewi Mahila menyampaikan dengan workshop ini, ia mengharapkan agar tidak ada lagi tindak kekerasan. Lebih-lebih kekerasan yang terjadi di institusi pendidikan, seperti panti asuhan.
“Kegiatan ini merupakan awal dari sebuah gagasan yang nantinya bapak ibu bisa kembangkan di panti asuhan ataupun di organisasi Muhammadiyah. Besar harapan di panti Muhammadiyah tidak ada tindsk kekersan jika ada semoga segera terselesaikan,” harapnya.
Sementara Ketua MPKS PWM DIY Zainal Arifin menapresiasi setinggi-tingginya dengan penyelenggaraan workshop tersebut. Zainal menyebut tindak kekerasan bisa dicegah dengan mengacu pada peraturan Permendikbudristek No Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
“Harapan dengan adanya kegiatan workshop anti kekerasan akan muncul pionir atau satgas anti kekerasan yang nantinya bisa melaporkan tindak kekerasan kepada pihak terkait,” katanya.
Workshop ini diikuti oleh 23 Panti Asuhan Muhammadiyah dan Aisyiyah se-DIY dengan jumlah peserta kurang lebih 50 orang. Acara ini ditutup dengan pembagian doorprize bagi peserta yang aktif dan pembagian banner untuk mengkampanyekan anti kekesrasan di Panti Asuhan Muhammadiyah se-DIY. (Wicak/Cris)