PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) berhasil melaksanakan program bertajuk " Optimalisasi Sumber Belajar Rumah Tanam Herbal Medicines Berbasis Teknologi IoT di Sekolah Alam Rumbai Pekanbaru”.
Program ini diketuai oleh Dr Wirdati Irma, SPd, MSi, dengan anggota Sunaryo, ST, MT dan Fitri Farida, SPd, MPdT, serta melibatkan tiga mahasiswa dari Program Studi Biologi, Pendidikan IPA dan Prodi Teknik Mesin. Program PKM ini mendapat hibah nasional DRTPM sebesar Rp45.000.000 dari BIMA Kemdikbud setelah melalui proses seleksi.
Adapun program ini berfokus pada dua permasalahan utama di Sekolah Alam Rumbai, yakni kurangnya edukasi serta literasi herbal medicine sebagai sumber belajar siswa di Sekolah Alam Rumbai dan belum optimalnya pemanfaatan teknologi pada pembelajaran di Sekolah Alam Rumbai.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan berbasis alam, tim PKM menawarkan solusi berupa penyediaan sarana rumah tanaman herbal medicenes berbasis teknologi IoT untuk aspek penyiraman secara otomatis. Sarana ini dirancang untuk mendukung pembelajaran di alam serta pengembangan keterampilan pada siswa terkait literasi tanaman obat. Beberapa sarana yang digunakan berupa bangunan serta tanaman herbal berbagai jenis. Selain itu, guru dan siswa dibekali dalam hal literasi tanaman obat untuk diolah menjadi produk makanan sehat seperti puding jahe, permen jahe, wedang bunga telang, dan sebagainya.
Selain pembangunan fasilitas, tim juga menyediakan edukasi terkait literasi tanaman obat kepada siswa untuk memahami obat-obatan dari bahan alami yang bisa dijadikan obat alternatif bagi siswa di sekolah alam.
Kegiatan ini diisi oleh praktisi herbal tumbuhan hutan sekaligus dosen biologi Umri, Hadi Purwanto MPd, yang saat ini juga sedang fokus meneliti tumbuhan hutan yang memiliki manfaat obat. Sosialisasi edukasi dimulai dengan penjelasan mengenai sejarah penggunaan tanaman obat dalam berbagai budaya. Siswa diajak untuk memahami bahwa herbal medicines bukan hanya alternatif pengobatan, tetapi juga bagian penting dari sistem kesehatan tradisional yang berkelanjutan.
Wirdati menjelaskan edukasi ini merupakan sesuatu yang penting bagi para siswa. "Dengan memahami siklus hidup tanaman, siswa belajar pentingnya menjaga keanekaragaman hayati dan praktik pertanian yang ramah lingkungan," ujarnya.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan Sekolah Alam Rumbai Pekanbaru dapat menjadi model sekolah berbasis alam yang lebih unggul, disertai fasilitas yang lengkap dan program pembelajaran yang mendukung pengembangan karakter serta keterampilan siswa. (Kiky)