DEPOK, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Depok melaksanakan Baitul Arqom Pimpinan dan Pembinaan Ideopolitor di BGGP, Parung, Bogor. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, yakni pada 1-3 Desember 2023, dengan peserta dari jajaran pimpinan majelis, lembaga, dan ortom di lingkup PDM Depok.
Sekretaris PWM Jawa Barat, Iu Rusliana, menyampaikan bahwa hakikatnya Muhammadiyah merupakan sebuah sistem gerakan. Sebagai sebuah gerakan, kata dia, Muhammadiyah memiliki sistem ideologi.
"Mukadimah Anggaran Dasar, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, dan Pedoman Hidup Warga Muhammadiyah. Itu merupakan cara pandang Muhammadiyah yang harus dipegang oleh kader, anggota, dan pimpinan Muhammadiyah," ujarnya, Jumat (1/12).
Ia menjelaskan, dakwah dalam Muhammadiyah dimaknai tidak hanya dakwah tabligh, tetapi dakwah dalam konteks mewujudkan perubahan.
Berorganisasi dalam Muhammadiyah itu terdiri atas tiga hal, yakni struktur, sistem, dan budaya organisasi. "Budaya organisasi ini merupakan suatu hal yang melekat dalam perilaku anggota di dalamnya," ungkapnya.
Menutup sambutannya, ia mengajak segenap warga Muhammadiyah bergembira dalam bermuhammadiyah. "Bermuhammadiyah itu banyak yang diurus, jadi harus bergembira," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PDM Kota Depok H. Ali Wartadinata mengungkapkan agenda Baitul Arqom Pimpinan dan Pembinaan Ideopolitor ini wahana untuk menempa diri untuk membangun gerakan yang lebih baik ke depannya.
Agenda pengkaderan ini menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain KH Saad Ibrahim, Prof. Ma'mun Murod, Arif Hidayat Efendi, dan sejumlah tokoh lainnya. (diko)