JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir beserta jajaran menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (17/9). Dalam kunjungan tersebut, Haedar secara khusus memberikan apresiasi kepada Presiden Jokowi atas dedikasi kepada bangsa dan negara. Termasuk, pembangunan infrastruktur yang masif digeliatkan.
"Kami mengapresiasi program-program infrastruktur dan berbagai program yang dikembangkan selama ini oleh pemerintah, termasuk IKN (Ibu Kota Nusantara)," katanya.
Dalam konteks IKN, Haedar mengatakan bahwa Muhammadiyah akan mengambil peran dalam membangun IKN yakni dengan mendirikan kantor dan sarana pendidikan serta kesehatan. “Tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum,” tegasnya.
Haedar juga menjelaskan bahwa Muhammadiyah saat ini di sana telah memiliki Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) yang telah terakreditasi unggul dan memiliki Fakultas Kedokteran, bahkan saat ini telah menjadi Universitas swasta terbaik se-Kaltim dan se-Kaltara.
Lebih lanjut, Haedar juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan jajarannya yang telah memberikan dukungan kepada Muhammadiyah selama ini. Di antaranya menyangkut program pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, dan berbagai program lainnya.
“Kami silaturahmi untuk menyampaikan penghargaan, penghormatan, dan terima kasih PP Muhammadiyah pada Presiden Jokowi yang bersama kabinet dan jajaran pemerintahan dalam dua periode ini bekerja sama, saling mendukung untuk program-program Muhammadiyah,” ujarnya.
Bagi Haedar, Muhammadiyah sejak dulu memiliki semangat untuk bekerja sama dan tolong-menolong dalam kebaikan. Selain dari bagian dari denyut nadi ajaran Islam, pada saat bersamaan juga menjadi tradisi bangsa Indonesia yang selalu mengedepankan terima kasih. “Kami menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan dukungan selama ini,” imbuhnya.
Haedar juga mengungkapkan, Muhammadiyah selama ini telah bekerja sama dengan pemerintah untuk pembangunan kehidupan bangsa. Bahkan, sampai di kawasan daeraj terjauh. Menurut Haedar, ini menjadi tradisi yang akan terus dijalankan ke depannya.
"Dan program-program yang kerja sama Muhammadiyah dengan pemerintah itu cukup positif sampai ke kawasan-kawasan terjauh, terdepan, dan tertinggal di Papua, NTT, dan seterusnya. Jadi itu tradisi yang memang harus kita kembangkan dalam kehidupan kebangsaan kita,” tuturnya.
Haedar juga membahas permasalahan kehidupan bangsa. Salah satunya pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkarakter. Berikut SDM yang menguasai bidang sains dan teknologi. Menurut Haedar, ini perlu diperhatikan secara saksama karena indeks pembangunan manusia (human development index) Indonesia masih tertinggal, sehingga perlu ditingkatkan.
"IQ bangsa Indonesia kan masih tertinggal, dan ini tugas bersama bukan hanya pemerintah tapi juga kekuatan-kekuatan masyarakat termasuk Muhammadiyah, untuk mengagendakan langkah-langkah strategis ke depan untuk bidang sumber daya manusia," bebernya.
Di sinilah, lanjut Haedar, Muhammadiyah akan terus berkomitmen untuk menghadirkan SDM yang berkualitas, berkarakter mulia, dan menguasai sains dan teknologi. “Kuncinya dengan terus mengembangkan pendidikan dan kesehatan,” tandasnya. (Cris)