SEMARANG, Suara Muhammadiyah -- Bertempat di kantor BPBD Provinsi Jawa Tengah berlangsung pertemuan antara Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng dengan Sekretaris Jenderal Platform Nasional Pengurangan Risiko Bencana (Planas PRB) untuk membahas perkembangan terkini penanganan banjir Pantura Utara yang meliputi Grobogan, Demak, Kudus dan Jepara.
Sebagaimana kita ketahui, banjir yang melanda beberapa kabupaten di Jawa Tengah berdampak signifikan bagi kehidupan dan penghidupan warga. Hingga berita ini diturunkan upaya penanganan masih dilakukan oleh berbagai pihak baik pemerintah maupun non pemerintah.
Bergas Catursari Penanggungan selaku Kalakhar BPBD Jawa Tengah sampaikan apreasiasi atas kehadiran Planas PRB dalam penanganan bencana banjir ini. “Kehadiran Planas PRB sangat tepat, saat ini kami membutuhkan bantuan untuk keperluan mengkoordinasikan peran para pihak agar penanganan bencana di Jawa Tengah bisa berlangsung dengan baik. Selain itu tentu pemenuhan kebutuhan warga terdampak juga perlu ikut dicarikan solusinya”, jelas Catur, Senin (25/03).
Kemudian, Naibul Umam selaku Sekjen Planas PRB menimpalinya dengan menjelaskan maksud kehadiran dan keberadaan Planas PRB sebagai sebuah forum yang dibentuk untuk mendorong serta memfasilitasi kerjasama antar berbagai pihak dalam upaya pengurangan risiko bencana di Indonesia.
Seperti halnya dengan kondisi saat ini, Planas PRB berupaya menyelaraskan kebijakan dan program kerja untuk merespon banjir di Pantura Utara. Dengan 110 anggota Planas PRB berasal dari multipihak baik pemerintah, perguruan tinggi, organisasi kemanusiaan, lembaga usaha dan media massa, dihimpun untuk lakukan penanggulangan yang efektif.
“Pada momentum banjir kali ini, kami membentuk gugus tugas penanganan banjir. Gugus tugas ini menjalankan fungsi koordinatif dan distributif terutama pada upaya meningkatkan kualitas layanan kepada warga terdampak”, imbuh Umam yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah.
Umam juga menjelaskan bahwa pihaknya bermitra dengan Forum PRB Jawa Tengah yang telah terjun di lokasi. “Forum PRB Jawa Tengah memiliki pengalaman dalam penanganan erupsi gunung Merapi tahun 2010 lalu dengan membentuk gugus tugas bersama Forum PRB DIY. Gugus tugas ini memberikan dukungan pada aspek distribusi informasi, peran, dan bantuan (relief) pada masa tanggap darurat hingga tahap transisi pemulihan dan pasca bencana. Model ini yang akan kami replikasi untuk gugus tugas kali ini”, tambahnya.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Muhammadi Qunut, sekretaris Forum PRB Jateng bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Sekjen Planas PRB untuk mempertegas peran gugus tugas ini. “Saya sudah bertemu dengan Sekjen Planas PRB dan mendapatkan penjelasan skema kerja gugus tugas dan kami sepakat untuk bekerjasama karena kami memiliki visi dan tujuan yang sama”, jelasnya.