SIDOARJO, Suara Muhammadiyah - Bukan hanya sebagai gerakan maupun organisasi, dalam perjalannya, Muhammadiyah juga menjelma sebagai sebuah state of mind. Hal ini ditegaskan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafiq A Mughni dalam agenda Halalbihalal Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur pada Sabtu (26/4).
“Muhammadiyah sesungguhnya adalah state of mind (al-fikrah). Selain munadzomah (organisasi) dan harokah (gerakan), Muhammadiyah adalah sebuah cara berpikir,” ujarnya.
Dalam paparanya, Syafiq mengatakan bahwa Muhammadiyah sendiri sejatinya merupakan cara berpikir. Sebuah konsep berpikir yang melampaui zaman. Sehingga dengan itu Muhammadiyah mampu membangun masyarakat, bangsa, negara, hingga kemanusiaan global menuju kehidupan bersama yang damai, aman, dan berkeadilan.
“Kita memiliki budaya dan kultur organisasi, kita punya mindset, kita punya cara berpikir kemajuan, kita memenej secara modern. Sehingga modernitas menjadi salah satu ciri dari cara berpikir Muhammadiyah,” tegasnya.
Masih terkait dengan cara berpikir, Guru Besar Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut menyampaikan, meski total kader Muhammadiyah yang berkiprah di dalam pemerintahan hanya berjumlah 18 orang. Namun jika merujuk pada cara berpikir, menurutnya, kalkulasi tersebut masih terlalu sedikit. “Saya kira, kalau kita melihatnya sebagai state of mind (cara berpikir Muhammadiyah) saya kira jumlahnya lebih dari sekedar 18 orang,” tegasnya.
Menurutnya, hal ini akan terus dikembangkan, terkait bagaimana mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk berpikir seperti apa yang selama ini menjadi cara berpikir Muhammadiyah.
“Dengan silaturahmi ini, komitmen terhadap itu kita kuatkan. Dan kita bergerak bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan persyarikatan Muhammadiyah,” tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Dikdasmen RI Biyanto, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fathurrahman Kamal, Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustad Adi Hidayat, Rektor Umsida Hidayatulloh, dan segenap jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. (diko)