KUPANG, Suara Muhammadiyah - Kita bersyukur Tanwir Muhammadiyah di Kupang, Rabu-Jumat (4-6/12) berjalan dengan sukses baik dari segi acara maupun pelaksaan program. Hal ini disampaikan Ketua Majelis Pemberdayaan Wakah PP Muhammadiyah Buya Amirsyah saat memberikan kuliah dhuhur di masjid kampus Universitas Muhammadiyah Kupang, Kamis (5/12).
Di arena Tanwir berbagai acara lain yang tak kalah penting juga dilaksanakan seperti launching program dan penyerahan tanah wakaf. Salah satunya adalah penyerahan tanah wakaf dari wakif Suhadi bersama Dollaris Riauaty kepada Sekretasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sikka yang juga Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf di Kecamatan Waigete, Maumere, Desa Hoder melalui Abdurrahman. Tanah seluas 1,2 hektare ini akan digunakan untuk membangun SMK Kelautan.
Dalam tausiyahnya Buya menyampaikan jika tingginya kepercayaan wakif kepada nazhir kelembagaan Muhammadiyah telah membuat hampir setiap hari wakif mewakafkan tanah kepada persyarikatan Muhammadiyah, mulai dari ranting hingga pusat.
“Kepercayaan ini wajib dilaksanakan nazhir semua tingkatan dengan tata kelola wakaf yang transparan dan akuntabel,” tegasnya.
Sebagai Unit Pembantu Pimpinan (UPP) Majelis Pendayagunaan Wakaf tingkat Pusat hingga Cabang merupakan “kaki-tangan” Persyarikatan dalam melaksanakan tugas pimpinan persyarikatan dari tingkat Pusat hingga Ranting.
Alhamdulillah, kata Buya, hingga kini terdapat tiga peta pengelolaan wakaf, “Pertama, wakaf yang telah produktif digunakan untuk mendirikan Amal Usaha Muhammadiyah AUM. Kedua, tanah yang telah memiliki sertifikat, namun belum bisa dimanfaatkan karena terbatasnya pembiayaan. Ketiga, tanah wakaf yang sengketa perlu penanganan hukum,” jelasnya.
Bersama Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum Busro Muqdas, dalam waktu dekat akan melaksanakan rapat kerja bersama untuk menyelesaikan permasalahan tanah baik secara litigasi maupun nonlitigasi
Buya melanjutkan, amanah sebagai nazhir sangat mulia karena mengelola harta benda wakaf sebagai “milik Allah”. Ketika nazhir menelantarkan wakaf, maka nazhir memikul “dosa kolektif”, karena menyia-nyiakan milik Allah SWT.
Agar nazhir dan wakif memperolah kebajikan dalam pengelolaan wakaf, Buya mengajak jamaah untuk mengamalkan firman Allah dalam QS Ali-Imran ayat 92 yang artinya, “Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan atau mewakafkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui”.
“Untuk itu kebajikan yang mengalir dari infaq atau wakaf sepanjang dimanfaatkan untuk memuliakan Agama Allah guna kemaslahatan untuk semua,” tambahnya. Oleh sebab itu, ia mengajak para peserta Tanwir untuk menjadikan agenda wakaf sebagai bagian dari Gerakan Amal Saleh (GAS) untuk semua jajaran persyarikatan.
Kami berharap semua UPP dapat berkolaborasi memanfaatkan tanah wakaf seperti Ortom Aisiyah menjadikan tempat berdiri AUM. Tapak Suci Putra Muhammadiyah akan segera mendirikan Padepokan. Kata Ketua Umum saat ini Muhammad Afnan Hadi Kusumo berharap Padepokan akan di bangun di atas tanah wakaf.
“Jadi mari kita berlomba-lomba meraih kebajikan untuk semua sejalan dengan tema Tanwir menghadirkan kemakmuran untuk semua,” pungkasnya. (Jan)