KUDUS, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), RS Sarkies Aisyiyah Kudus dan RS Aisyiyah Kudus pada Kamis hingga Sabtu, 9 - 11 Mei 2024 mengadakan Workshop Nasional Pengembangan Ekonomi Cabang Ranting Muhammadiyah.
Workshop 3 hari yang berlangsung di Kota Kudus Jawa Tengah ini, mengambil tema “Sinergi Pengembangan Ekonomi dan Bisnis Cabang, Ranting serta Masjid Muhammadiyah”. Dengan peserta yaitu perwakilan dari cabang ranting terpilih, sejumlah lebih dari 170 orang dari seluruh Indonesia.
Pada acara pembukaan yang berlangsung di Convention Hall RS Sarkies Aisyiyah Kudus lantai 8. Ketua Panitia Workshop yang juga Bendahara LPCRPM PP Dr. Muhammad Hamdi, S.E., MBA, menyatakan bahwa workshop ini bertujuan untuk mendorong sinergi yang baik antara pengelola amal usaha ekonomi di level cabang ranting dan masjid (CRM).
LPCR yang sekarang menjadi LPCRPM mengamati bahwa CRM yang tangguh adalah yang kuat secara ekonomi. “Kami sudah berkeliling Indonesia dan melihat realita, dimana ada cabang ranting dan masjid yang tangguh, mesti tangguh juga ekonominya.”
“Harapannya setelah kegiatan berakhir, akan terjadi kerjasama, kolaborasi, saling menguatkan antar peserta sehingga terciptalah cabang ranting dan masjid yang tangguh di seluruh Indonesia," imbuhnya.
Selanjutnya, dalam sambutannya, Ketua PWM Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, M.Ag menegaskan bahwa Kudus adalah daerah yang sangat dinamis kemajuannya. Amal Usaha Muhammadiyah di Kudus lengkap mulai dari PAUD sampai dengan Universitas.
“Bahkan satu-satunya kota di Jawa Tengah yang memiliki 2 Rumah Sakit Aisyiyah. Ya di Kudus ini," katanya.
Ketua LPCRPM H. M. Jamaludin Ahmad, S.Psi., Psikolog, dalam sambutannya bercerita bahwa tidak hanya workshop ekonomi. LPCRPM PP juga menyiapkan program “Akademi Marbot Masjid” agar lahir masjid-masjid unggulan Muhammadiyah di berbagai wilayah dan daerah.
“Alhamdulillah, Lazismu PP akan mendukung Akademi Marbot sejumlah 400 juta untuk tahun ini. Semoga dananya tidak akan berakhir sampai seluruh wilayah dan daerah punya masjid unggulan.” tegas Jamaludin.
“Semua yang kami hadirkan di workshop ini akan berbagi inspirasi dan cerita. Bahwa dari cabang ranting bisa lahir amal usaha ekonomi yang unggulan. Kalau ada yang bisa dan berhasil, seharusnya yang hadir di sini juga bisa menirunya,” tambahnya.
Di penghujung acara pembukaan, Drs. H. Ahmad Dahlan Rais, M.Hum selaku Ketua PP Muhammadiyah Bidang Cabang Ranting dan Masjid memberi arahan dan amanat. “Mengurus ekonomi itu sudah banyak yang mencoba, tapi memang sedikit sekali yang berhasil. Ini tidaklah mudah," tuturnya.
“Tapi, saya percaya kita pasti akan bisa, kalau kita bersungguh-sungguh. Sehingga core business Muhammadiyah tidak hanya kesehatan, pendidikan tapi juga ekonomi.” tutup Dahlan Rais. (Muhammad Zulfi Ifani)