Ciptakan Kemakmuran Melalui Pendidikan yang Merata dan Berkualitas

Suara Muhammadiyah

Penulis

1
404
Abdul Mu'ti

Abdul Mu'ti

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Di mana-mana, pengajian Muhammadiyah selalu ramai. Tak pernah sepi. Seperti yang terjadi di Surakarta, Jawa Tengah. Dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah ke-112, tampak lautan manusia memadati halaman parkir RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Jamaah yang hadir menyimak paparan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti sebagai pembicara utama (8/12).  

Mengusung tema utama ‘Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua’ Mu’ti menegaskan bahwa ukuran utama kemakmuran suatu bangsa adalah aspek kuantitas yang ditunjang oleh aspek ekonomi dan keamanan. Bangsa yang makmur ialah bangsa yang mayoritas penduduknya merasakan kemakmuran baik secara material maupun spiritual.  

“Makmur itu kalau jumlahnya banyak, ekonominya bergerak, dan orang ke mana-mana aman. Saat sebuah negara masyarakatnya terbebas dari kelaparan dan orang merasa aman ke mana pun mereka pergi, itulah menurut saya kemakmuran yang bisa kita jelaskan dalam kehidupan di masyarakat kita,” ujarnya. 

Menurutnya, untuk bisa mencapai negara yang makmur, syarat utamanya harus menjadi negara yang merdeka, berdaulat, dan adil. Ketika tiga komponen tersebut terpenuhi, makmur bukan lagi menjadi mimpi di siang bolong. “Untuk bisa makmur kita harus bersatu, rukun. Kemudian kita harus berdaulat. Kita punya banyak kekayaan alam tapi yang ngelola belum sepenuhnya bangsa kita. Banyak kekayaan alam kita dibawa kabur ke luar negeri. Dan kemudian adil. Adil itu tidak berarti semuanya harus sama, tapi semua orang harus mendapatkan haknya. Itu adil namanya,” ujarnya. 

Melalui tema miladnya yang ke-112 tahun, Muhammadiyah menyadari bahwa kemakmuran yang digaungkan di mana-mana ternyata belum dirasakan secara merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ketimpangan masih menjadi PR besar selama 79 tahun, mulai sejak berdirinya hingga sekarang. 

Yang menjadi pertanyaan, bagaimana Muhammadiyah menciptakan kemakmuran. Selama 112 tahun, Muhammadiyah telah banyak berbuat menciptakan kemakmuran melalui berdirinya berbagai amal usaha, baik di sektor pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi. 

Namun dari sekian banyak amal usaha Muhammadiyah yang berdiri, menurutnya belum cukup untuk menghadirkan kemakmuran yang dapat dirasakan secara langsung oleh semua masyarakat. Oleh karena itu menurut Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut, sektor pendidikan menjadi pilar penting dalam menciptakan kemakmuran yang berarti bagi masyarakat luas. 

“Ini masih kurang karena banyak yang harus kita bantu, dan masih banyak yang mesti kita jangkau. Kemakmuran bisa kita ciptakan kalau masyarakat kita cerdaskan, kalau masyarakat berdayakan dengan ilmunya, dengan keterampilannya,” ucapnya. 

Mu'ti mengatakan, ditunjuknya dirinya sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah oleh Presiden Prabowo Subianto untuk dua hal. Pertama, mencerdaskan kehidupan bangsa. Kedua, memastikan semua anak mendapatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas. (diko)

 

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pada tahun 2024 ini, American Corner (Amcor) Universitas Muham....

Suara Muhammadiyah

17 July 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Musyawarah Nasional (Munas) 1 Jaringan Wisata Muhammadiyah (JW....

Suara Muhammadiyah

19 November 2023

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sebagai ajang unjuk kreativitas dan memperkuat rasa cinta budaya Ind....

Suara Muhammadiyah

15 October 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Alergi karena makanan menjadi masalah kesehatan yang angka kem....

Suara Muhammadiyah

21 June 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menerima tim evalua....

Suara Muhammadiyah

27 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah