MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Program Studi D3 Radiologi Politeknik Muhammadiyah (PoltekMu) Makassar kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan menyelenggarakan Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi (PPR) Radiologi Diagnostik dan/atau Intervensional. Pelatihan ini menjadi yang pertama diadakan di kawasan Indonesia Timur, sebagai wujud profesionalisme prodi dalam menghadirkan program pendidikan yang relevan, adaptif, dan berstandar tinggi.
Pelaksanaan pelatihan ini terwujud melalui kolaborasi Prodi D3 Radiologi dengan Lembaga Akurasindo Setya Medika dan Persatuan Ahli Radiografer Indonesia (PARI) Pengda Sulsel. Kegiatan yang berlangsung pada 28 November-5 Desember 2025 tersebut diikuti oleh radiografer dan tenaga kesehatan yang ingin memperoleh sertifikasi PPR sesuai standar Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).
Ketua Prodi D3 Radiologi, Indah Musdalifah, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang radiologi.
“Pelatihan ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan kompetensi dan standar keselamatan bagi tenaga kesehatan, pasien, dan lingkungan dari paparan radiasi,” ujarnya.
Indah menambahkan, sebagai bentuk tanggung jawab akademik, Prodi D3 Radiologi PoltekMu Makassar juga memfasilitasi keikutsertaan civitas akademika dan berbagai elemen masyarakat dalam pelatihan tersebut.
Ia turut menyampaikan rasa syukur atas partisipasi para alumni D3 Radiologi PoltekMu tahun 2025. Sebagai bentuk dukungan, kampus memberikan subsidi biaya pelatihan bagi alumni tersebut.
“Ini bagian dari komitmen kami untuk memperkuat kompetensi dan kesiapan kerja lulusan di bidang radiologi medis yang profesional dan tersertifikasi. PoltekMu terus berupaya memaksimalkan penyerapan lulusan di dunia kerja,” jelasnya.
PoltekMu Makassar menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan dan pelatihan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan akademik, tetapi juga standar kompetensi nasional. Kolaborasi dengan Akurasindo dan PARI menjadi wujud sinergi dalam mencetak tenaga radiologi yang unggul dan profesional.
Sementara itu, Founder Akurasindo Setya Medika, Budi Andayani, menyampaikan bahwa pihaknya menghadirkan instruktur bersertifikat serta perangkat pembelajaran yang sesuai regulasi proteksi radiasi. Ia mengapresiasi profesionalitas PoltekMu sejak tahap komunikasi, penjajakan kerja sama, hingga pelaksanaan kegiatan.
Pihaknya juga berterima kasih atas kepercayaan PoltekMu dalam memberikan kemudahan akses, baik dari segi waktu maupun biaya, bagi para alumni yang mengikuti pelatihan PPR.
Ketua PARI Pengda Sulsel, Herdiansyah, turut memberikan apresiasi atas penyelenggaraan pelatihan ini. Ia menegaskan bahwa pelatihan PPR ini merupakan program resmi PARI pertama yang digelar di Sulsel. Sebelumnya, para radiografer yang ingin mengikuti pelatihan harus pergi ke Jawa atau Bali.
Menurut Herdiansyah, pelatihan PPR sangat penting karena setiap fasilitas kesehatan dengan layanan radiologi wajib memiliki minimal satu petugas proteksi radiasi bersertifikasi.
“Alhamdulillah, PoltekMu menjadi pelaksana pertama di wilayah PARI Pengda Sulsel, bahkan di kawasan timur Indonesia. Kami berharap pelatihan ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun karena sangat memudahkan tenaga kesehatan di wilayah timur,” ungkapnya.
Di akhir kegiatan, seluruh peserta mengikuti uji kompetensi PPR sebagai syarat penerbitan sertifikat resmi.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, PoltekMu berharap dapat berkontribusi dalam menyediakan tenaga radiologi yang kompeten, tersertifikasi, dan siap menghadapi tantangan dunia kesehatan modern.


