YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Direktur Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta Unik Rosyidah mengatakan, pendirian Madrasah ini merupakan amanah besar dari Kongres ke-28 di Medan, Sumatera Utara pada tahun 1938. Salah satu keputusannya menyampaikan, pengakuan formal dan pengamatan Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mengelola secara resmi Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimat.
“Mu’allimat memiliki peranan penting sebagai lembaga calon ulama dan pendidik perempuan yang unggul dan berkemajuan,” jelasnya saat Pelepasan Siswi Kelas VI tahun ajaran 2024/2025 di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (31/5).
Dihadapan Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Salmah Orbayyinah dan Ketua PP Muhammadiyah Irwan Akib, Unik menyebut, Madrasah Mu’allimat telah menjelma sebagai pusat laboratorium pembelajaran untuk mewujudkan kader-kader Persyarikatan. “Mampu bersikap inklusif, berpandangan wasthiyah, dan berpikir tajdid (pembaruan),” sebutnya.
Unik menerangkan, Mu’allimat terus berkembang mengepakkan kedua sayapnya untuk terus terbang dan melintasi berbagai zaman. Hal ini terbukti dengan diluluskannya sebanyak 185 siswi kelas VI tahun ajaran 2024/2025.
“Siswi-siswi ini telah melalui proses pendidikannya dengan baik selama 6 tahun di asrama dan di madrasah. Mereka harus berjuang, jauh dari keluarga, dan menahan rindu orang tua, kakak, adik, tawa, tangis, silih berganti, dan tak sedikit kesulitan, dan mereka akhirnya mampu bertahan. Tentu ini tidak lepas dari doa bapak dan ibu sebagai orang tua ananda,” ujarnya.
Melihat tantangan zaman yang semakin kompleks, Unik berpesan agar orang tua hadir dalam membimbing anak-anaknya. Bukan hanya doa semata, tetapi membimbing dengan sepenuh hati. “Agar anak-anak tidak rapuh dalam menghadapi berbagai persoalan,” tuturnya.
Unik juga berpesan kepada para siswi yang telah lulus. Ia meminta agar kuat dan mampu menghadapi masalah yang mengungkung. Karena masalah merupakan keniscayaan dalam kehidupan dan tidak ada seorang pun yang bisa menghindarinya.
“Namun, cara kita dalam menghadapi dan merespons masalah itu, sangat menentukan kualitas hidup kita. Dengan berpegang pada prinsip yang jelas (agama), seseorang dapat melewati rintangan dengan kepala tegak dan hati yang tenang,” urainya di depan BPH Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimat, Muhammad Alfian Darmawan dan Ketua PWA DIY Widiastuti dan beberapa tamu undangan lainnya.
Pada tahun ini, Madrasah Mu’allimat menorehkan banyak prestasi. Yakni sebanyak 26 siswi diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Dan 43 siswi lainnya diterima di PTN melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). (Mar/Cris)