SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Surakarta resmi meluncurkan Elderly School of ‘Aisyiyah (ESA), sebagai bentuk inisiasi Daycare Lansia pada Kamis(17/7) di Gedung PDA Kota Surakarta. Kegiatan yang berlangsung khidmat ini diawali dengan pengguntingan melati dan kunjungan ke ruang daycare, serta dihadiri tokoh-tokoh Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Surakarta.
Ketua PDA Surakarta, Dr. Mahasri Shobahiya, M.Ag., yang juga menjabat sebagai Kabag Kaderisasi dan Dakwah Biro Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), menyampaikan bahwa ESA merupakan langkah awal dari pengembangan layanan untuk lansia. Tahap pertama ini dikembangkan dalam bentuk sekolah lansia.
“Daycare lansia untuk tahap awal kami selenggarakan dalam bentuk sekolah. Ke depan, insyaa Allah akan kami kembangkan dalam bentuk lain, seperti pengasuhan orang tua,” terangnya.
Menurutnya, konsep ini hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat modern, terutama anak-anak yang harus meninggalkan orang tua karena pekerjaan atau tinggal di luar kota maupun luar negeri.
Dalam sambutannya, ia juga menekankan bahwa sejak awal berdirinya, ‘Aisyiyah memberi perhatian besar pada anak usia dini melalui TK dan PAUD. Kini, perhatian itu diperluas kepada kelompok lansia dengan semangat membahagiakan orang tua.
“Kalau dulu kita kecil orang tua merawat kita dengan penuh perhatian, sekarang giliran kita menghantarkan mereka ke ESA ini. Semoga dengan memperhatikan mereka, para lansia akan sehat wal afiat dan tetap bermanfaat untuk keluarga,” ungkapnya.
Untuk angkatan pertama, ESA membuka masa belajar selama tiga bulan dengan pertemuan tiga kali dalam sepekan. Materi yang diajarkan mencakup keterampilan, seni, kesehatan, psikologi, olahraga, dan rekreasi. Program ini diselenggarakan dengan dukungan dari berbagai pihak.
“Saat ini sudah ada 12 pendaftar. Alhamdulillah dua di antaranya sudah melunasi biaya. Semangat belajar tidak mengenal usia,” imbuhnya.
Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Surakarta, Hernawati, S.E., M.M., menyampaikan apresiasinya atas keberadaan ESA yang menurutnya telah memiliki kurikulum yang matang.
“Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga bulan. Harapan kami, peserta bisa menjadi influencer bagi lingkungan sekitarnya serta berperan aktif, sehat, dan mandiri,” ujar Hernawati.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surakarta, Drs. Anwar Sholeh, M.Hum., dalam tausiyah dan doa penutup menyampaikan bahwa ESA adalah upaya luar biasa untuk mengisi ruang kebersamaan lansia agar tidak merasa kesepian.
“Ini adalah layanan yang menyegarkan. Mengumpulkan orang tua, diajak berpikir, beraktivitas ini menjadi gerakan berkemajuan. Dan ini juga bagian dari membentuk akhlak, yaitu melakukan kebaikan secara alami,” tegasnya.
Dengan adanya ESA, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Surakarta berharap dapat membuka ruang baru bagi pengembangan potensi lansia agar tetap sehat, bahagia, dan bermanfaat di usia senja. (Fika/Humas)