SOLO, Suara Muhammadiyah – Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggelar diskusi jajanan anak sekolah sehat dan aman secara hybrid dengan tatap muka di aula sekolah sehat SD Muhammadiyah 1 Solo dan online yang diikuti ibu-ibu kader pangan Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo, Kamis (28/11/2024).
Kepala Dishanpan Ir Dyah Lukisari MSi mengatakan sebagai salah satu upaya mewujudkan pemenuhan jajanan anak yang aman bagi anak sekolah.
“Kantin sehat di SD Muhammadiyah 1 Solo diharapkan bisa di replikasi di sekolah-sekolah, SD lain, di lingkungan masyarakat melalui ibu-ibu kader pangan Jateng agar anak-anak terjaga kesehatannya,” ujar Dyah.
Lima kunci keamanan pangan. Gunakan air dan bahan pangan dan bermutu. Jaga kebersihan tangan, peralatan dan tempat yang digunakan untuk memasak. Pisahkan tempat penyimpanan bahan pangan yang mentah dan pangan yang sudah dimasak. Masak bahan pangan hingga matang. Simpan pangan pada suhu yang sesuai untuk mencegah kerusakan.
“Stop boros pangan. Kami peduli dan menjamin keamanan pangan,” ujarnya.
Hadir dalam acara Kepala Bidang Pangan Listya Puspitasari, Neti Setyo Mahanani, Ragil Aryanto dan Erniati. Master of ceremony (MC) Wakil kepala sekolah bidang Humas Dwi Jatmiko MPd.
Sebagai narasumber kepala sekolah Sri Sayekti MPd mengatakan Kekhawatiran terhadap kondisi derajat kesehatan anak didik yang semakin menurun akibat dari tidak dilaksanakannya prilaku hidup bersih dan sehat baik di sekolah maupun di rumah.
“Penjaminan mutu sekolah melalui kantin sehat dengan meningkatkan kualitas pembelajaran sebagai indikasi sekolah sehat, memiliki ketahanan pangan dan kesehatan,” ungkap Sayekti.
Hal inilah sebagai proses pembelajaran sebagai indikasi sekolah sehat, memiliki ketahanan pangan dan kesehatan. Mampu menciptakan kondisi sekolah yang baik, untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah dapat bertanggungjawab dalam upaya-upaya menjaga kesehatan lewat penyediaan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).
”Mengenalkan Konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman sehingga anak mengetahui dan membawa kepada keluarga keragaman konsumsi pangan,” tegasnya. (Jatmiko)