SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Di tengah peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (World No Tobacco Day) 2024 dengan tema “Melindungi anak-anak dari campur tangan industri tembakau”, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), Trixie Salawati, SSos., MKes mengingatkan bahaya industri rokok bagi anak dan remaja di Indonesia.
Trixie, yang fokus kajiannya pada bidang promosi kesehatan, menekankan bahwa anak dan remaja menjadi target utama industri rokok untuk dijadikan konsumen jangka panjang. Pernyataan ini diperkuat dengan kutipan dari Memorandum Internal salah satu pembesar industri rokok, R.J. Reynold, pada 29 Februari 1984. "Perokok anak/remaja adalah satu satunya sumber perokok pengganti. Jika para remaja tidak merokok, maka industri rokok akan hancur, sebagaimana suatu masyarakat yang tidak melahirkan generasi penerus akan punah".
Sebagai bentuk edukasi dan pencegahan, Trixie telah menciptakan berbagai inovasi, seperti komik berjudul Aku Sehat Tanpa Rokok (ASETARO) yang telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual dari Kemenkumham RI.
"Anak dan remaja adalah harapan penerus bangsa. Kita harus melindungi mereka dari bahaya rokok dan industri rokok yang tidak bertanggung jawab," tegas Trixie, Jum’at (31/5). Lebih lanjut, Trixie mengajak berbagai pihak untuk bekerja sama dalam memerangi industri rokok. "Kita perlu edukasi dan regulasi yang kuat untuk melindungi anak dan remaja dari bahaya rokok," tambahnya.
Menurutnya, rokok mengandung berbagai zat berbahaya yang dapat merusak kesehatan anak dan remaja. Karena itu diperlukan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melindungi anak dan remaja dari bahaya rokok.
Pertama, Edukasi anak dan remaja tentang bahaya rokok. Kedua, Awasi anak dan remaja agar tidak terpapar asap rokok. Ketiga, Dorong anak dan remaja untuk melakukan aktivitas yang sehat. Dan keempat, dukung kebijakan yang melarang iklan rokok dan penjualan rokok kepada anak dan remaja.
“Mari bersama-sama melindungi anak dan remaja dari bahaya rokok dan industri rokok yang tidak bertanggung jawab,” tutupnya. (Cris)