Khatib Ketua PDM Jakarta Timur
JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lantunan takbir berkumandang mengiringi kedatangan para jamaah dipelataran Plaza Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Ratusan jamaah terdiri dari masyarakat dan civitas akademika UMJ merayakan hari raya Idul Fitri, 1 Syawal 1445 H, pada Rabu (10/4/2024).
Barisan jamaah tampak berjajar memadati pelataran Plaza UMJ mulai dari pukul 06.00 WIB untuk melangsungkan Salat Idul Fitri. Salat Idul Fitri ini diselenggarakan oleh Dewan Kemakmuran (DKM) Masjid At-Taqwa UMJ berdasarkan hasil Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Petugas Imam dan Khatib Sholat Idul Fitri 1445 H yaitu Imam Besar Masjid At-Taqwa Dr. Adi Mansah, Lc., MA,. dan diisi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jakarta Timur Prof. Dr. M. Nur Rianto Al-Arif, M.Si,.
Dalam khutbahnya, Prof. Nur Rianto menjelaskan bahwa bulan Ramadan menjadi momentum untuk mengajak umat membangun peradaban melalui keuangan sosial Islam. Pilar keuangan sosial itu terdiri dari Zakat, Infaq, dan Wakaf.
Rianto melanjutkan bahwa bulan Ramadan dijadikan sebagai bulan menuju takwa. Penerapan ketakwaan tidak hanya berdampak bagi kehidupan pribadi, namun juga sosial. Dampak sosial tersebut terwujud dalam perintah untuk menunaikan zakat.
“Sebagai penutup rangkaian ibadah puasa, maka setiap muslim yang berkemampuan wajib untuk membayar zakat. Zakat memiliki tujuan untuk membersihkan diri dari kekurangan dan keburukan serta memberikan kebahagiaan kepada fakir miskin pada hari raya,” ungkap Rianto.
Zakat, sebagai pilar keuangan sosial Islam, bukan hanya tentang memberikan sebagian harta, tetapi juga tentang menyebarkan keadilan sosial dalam masyarakat.
Melalui zakat, kekayaan didistribusikan secara adil kepada yang berhak, sehingga membantu mengurangi kesenjangan sosial.
“Kita akan mampu menghindarkan terjadinya permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Serta mampu membantu saudara kita yang sedang ditimpa kesulitan hidup,” lanjut Rianto.
Kemudian, Infaq. Rianto mengungkapkan Infaq adalah memberikan sebagian harta secara suka rela untuk kepentingan umum tanpa ada batasan jumlah.
Infaq memiliki peran yang sangat penting dalam membangun peradaban manusia dengan berbasis kebersamaan, keadilan, dan kesejahteraan bersama.
Infaq membantu memperkuat jaringan solidaritas sosial dalam masyarakat. Ketika seseorang memberikan infaq, itu menunjukkan rasa kepedulian dan kebersamaan. Hal ini memperkuat hubungan antarindividu dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.
Terakhir, Wakaf. Riyanto menyampaikan bahwa melalui wakaf, aset atau harta dapat dialokasikan untuk berbagai kepentingan umum yang memperkuat infrastruktur sosial, ekonomi, dan keagamaan dalam masyarakat.
Dengan begitu dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat sebagai bagian dalam membangun fondasi peradaban yang kuat.
Rangkaian salat Idul Fitri ditutup dengan doa dipimpin oleh Dr. Adi Mansah, Lc., MA,. Seluruh Jamaah yang merupakan Civitas akademika UMJ dan masyarakat sekitar Tangerang Selatan saling bersalaman sebelum meninggalkan pelataran Plaza UMJ.