BUTON, Suara Muhammadiyah - Desa Lamaninggara, Kecamatan Siompu Barat, Kabupaten Buton Selatan, kini menjadi saksi dari upaya pemberdayaan ekonomi nelayan melalui program yang digagas oleh tim dosen Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton). Program bertajuk Menuju Kemandirian Ekonomi melalui Pelatihan sebagai Landasan Pemberdayaan Nelayan Desa Lamaninggara melalui Program Kemitraan Masyarakat di Sektor Perikanan ini digawangi oleh Muhammad Chaiddir Hajia, S.T., M.T., bersama Ismail Failu, S.Pi., M.Si., dan Muh. Sayfullah, S., S.T., M.T.
didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, melalui skema pemberdayaan berbasis masyarakat tahun anggaran 2024, dengan nomor kontrak induk 072/E5/PG.02.00/PM.BATCH2/2024 dan nomor kontrak turunan 1097/LL.9/PK.00.PPM.BATCH.2/2024, B/16/UMB.3.2/PT.01.03/2024.
Program ini memberi wawasan baru bagi kelompok nelayan setempat, khususnya Kelompok Nelayan Bersatu yang diketuai oleh Sadam Husain, tentang pentingnya teknologi GPS dalam mencari lokasi penangkapan ikan yang optimal. Sebelumnya, nelayan di Desa Lamaninggara terbiasa menggunakan alat sederhana seperti handphone untuk navigasi. Dengan adanya pelatihan ini, mereka dibekali teknologi GPS yang mampu terhubung dengan aplikasi penangkapan ikan, yang diyakini memudahkan identifikasi area tangkapan yang lebih baik.
Muhammad Chaiddir Hajia menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan nelayan dalam menggunakan teknologi yang relevan, termasuk penggunaan jaring pukat nilon yang lebih kuat dibandingkan jaring tradisional. “Dengan teknologi ini, kami ingin nelayan di Lamaninggara bisa menangkap ikan lebih efektif dan aman. Program ini kami rancang sebagai landasan untuk menciptakan kemandirian ekonomi mereka di sektor perikanan,” ujarnya.
Sadam Husain, Ketua Kelompok Nelayan Bersatu, mengungkapkan harapan dan antusiasmenya terhadap program ini. “Kami sangat bersyukur atas program ini karena selama ini kami belum pernah menggunakan GPS atau jaring yang lebih baik. Dengan pelatihan ini, hasil tangkapan kami meningkat, dan kami kini bisa menjual ikan tidak hanya di desa, tapi juga ke wilayah kecamatan yang lebih luas,” tuturnya.
Tidak hanya dalam teknologi penangkapan ikan, program ini juga mengajarkan strategi pemasaran untuk memperluas jaringan penjualan ikan hasil tangkapan. Melalui pelatihan ini, para nelayan diharapkan tidak hanya mandiri dalam hal produksi, tetapi juga dalam hal pemasaran hingga mampu mengangkat kesejahteraan ekonomi mereka dan desa Lamaninggara secara keseluruhan.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, UM Buton menunjukkan komitmennya untuk berperan aktif dalam menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan di masyarakat, terutama di kawasan pesisir yang menjadi penopang ekonomi setempat.