JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) pada Selasa (21/5) resmi mengukuhkan kepemimpinan baru periode 2024-2026. Pengukuhan ini dilakukan di Balai Sudirman, Jakarta Selatan pasca berlangsungnya Muktamar XX DPP IMM di Palembang, Sumatera Selatan pada Jumat-Ahad (1-3/3).
Hadir dalam pengukuhan ini Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Agung Danarto, MAg, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Raja Juli Antoni, MA., PhD, Ketua Umum DPP IMM Periode 2021-2023 Abdul Musawir Yahya, MH, dan beberapa tamu undangan lainnya.
Hasil Muktamar XX DPP IMM menetapkan Riyan Betra Delza sebagai Ketua Umum, Muhammad Zaki Mubarak sebagai Sekretaris Jenderal, dan Muhamamd Miftahul Firdaus Su’udi sebagai Bendahara Umum.
Atas terpilih dan dikukuhkannya kepemimpinan baru DPP IMM tersebut, Agung Danarto mengingatkan agar deretan program sebagaimana telah ditetapkan pada Muktamar DPP IMM, semestinya dapat ditunaikan dengan sebaik-baiknya. Menurut Agung, program tersebut merupakan bentuk aktualisasi DPP IMM berkiprah nyata di kehidupan umat dan masyarakat.
“Program IMM sudah ditetapkan dalam Muktamar. Sehingga karenanya program itulah yang kemudian harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Agung menyebut program yang digagas DPP IMM dalam Muktamar XX di Palembang itu hendaknya dijadikan gerakan nasional sebagai bentuk penghidmatan yang tulus untuk bangsa dan negara. Ini
“Yang jelas tadi disampaikan sebagai putusan (program) itu sungguh hal luar biasa, poloknya hebat dan top markotop. Tinggal kemudian bagaimana menjadikan program ini menjadi gerakan nasional di DPP IMM,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Agung mengungkapkan bahwa masih terdapat kekurangan di tubuh DPP IMM. Yaitu kurang dalam hal mengorganisir anggota IMM di akar-rumput dalam hal ihwal menyeragamkan visi-misi IMM. Baginya, penyeragaman ini sangat penting sebagai manifestasi dari menjalankan pelbagai program yang telah ditetapkan dalam Muktamar.
“Sehingga karenanya, tugas dari DPP IMM adalah menjadikan visi ketua umum atau visi hasil Muktamar IMM itu menjadi visi seluruh kader IMM. Dengan demikian, gerakannya bukan hanya ditingkat pusat, tapi juga gerakannya di seluruh perguruan tinggi di mana IMM eksis di dalamnya,” tuturnya.
Tak lupa, Agung menambahkan agar kiprah IMM harus lebih tampak eksis di lapangan kehidupan. Ia menekankan kader IMM yang telah purna tugas, harus bisa berdiaspora. Baginya, diaspora ini sangat penting karena di dalamnya tersimpan bongkahan mutiara pengalaman berharga bagi generasi muda dalam menatap masa depan. "
Sementara, dalam pidato perdananya Riyan Betra Delza mengatakan, masa depan Indonesia bertumpu pada generasi muda. Baginya, generasi muda, lebih-lebih organisasi mahasiswa seperti IMM punya peran besar dalam menata bangsa dan negara agar ke depan makin baik lagi. Hal itu disampaikan merespons diusungnya tema “Menata Indonesia” dalam pengukuhan tersebut.
“Kami sadar bahwa masa depan Indonesia, sesungguhnya bertumpu pada kualitas generasi muda. Generasi muda, utamanya organisasi mahasiswa, sudah seyogianya terlibat dalam kerja-kerja kolektif untuk menata negara,” ujarnya.
Riyan menjelaskan kehadiran generasi muda sangat vital dan punya peran strategis dalam menghadapi tantangan global makin tinggi dan kompleks. Yaitu krisis kesehatan, perubahan iklim, krisis lingkungan, ketimpangan sosial, serta lain sebagainya. Di sinilah, Riyan mengajak seluruh kader IMM untuk bergerak bersama menghadapi tantangan tersebut.
“Jika anak muda bangsa kehilangan energi kolektif untuk menata Indonesia, bisa dipastikan bangsa ini pelan-pelan akan dilahap oleh sejarah,” tegasnya.
Adapun susunan kepeimpinan DPP IMM periode 2024-2026 sebagai berikut.
Ketua Umum: Riyan Betra Delza
Ketua (Organisasi): Ilmiawan
Ketua (Kader): Ihya Rizqy
Ketua (Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik): Ari Aprian Harahap
Ketua (Kajian dan Pengembangan Keilmuan): Zaki Ma’ruf
Ketua (Riset dan Teknologi): Muhammad Akmal Ahsan
Ketua (Pendidikan Bahasa dan Potensi Akademik): Ahmad Bayu Nugroho
Ketua (Pengembangan Jaringan Perguruan Tinggi): Jenro Sijabat
Ketua (Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat): Nofra Khairan
Ketua (Ekonomi dan Kewirausahaan): Mu’min Amsidi
Ketua (Immawati): Sumarni
Ketua (Tabligh dan Kajian Keislaman): Muhammad Hasnan Nahar
Ketua (Media dan Komunikasi): Muhammad Anhar
Ketua (Olahraga dan Kepemudaan): Samsul Arifin
Ketua (Seni, Budaya, dan Pariwisata): Nurman Sahdi
Ketua (Lingkungan Hidup): Usman Mansur
Ketua (Kesehatan): Laili Masruri
Ketua (Maritim): Abubakar Mahu
Ketua (Agraria): Kurniawan Lawendatu
Ketua (Hukum dan HAM): Muhammad Habibi
Ketua (Buruh, Tani, dan Nelayan): Robiatul Maulana
Ketua (Energi dan Sumber Daya Mineral): Muhammad Idil
Ketua (Hubungan Luar Negeri): Fadhil Mahdi
Sekretaris Jenderal: Muhammad Zaki Mubarak
Sekretaris 1: Fajrul Iman
Sekretaris 2: Cilfan Jaguna
Sekretaris (Organisasi): Rahmat Syarif
Sekretaris (Kader): Nur Alim Mubin
Sekretaris (Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik): Iqbal Saputra
Sekretaris (Kajian dan Pengembangan Keilmuan): Teguh Eko Prasetyo
Sekretaris (Riset dan Teknologi): Jumartono
Sekretaris (Pendidikan Bahasa dan Potensi Akademik): Ode Rizki Prabtama
Sekretaris (Pengembangan Jaringan Perguruan Tinggi): Alfan Ramdhoni
Sekretaris (Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat): Sani Nurrohmah
Sekretaris (Ekonomi dan Kewirausahaan): Azwar Kholid
Sekretaris (Immawati): Sakinah Fitrianti Burhanudin
Sekretaris (Tabligh dan Kajian Keislaman): Muhammad Agung Rizky
Sekretaris (Media dan Komunikasi): Irfani Maulana
Sekretaris (Olahraga dan Kepemudaan): Bagus Syafaat
Sekretaris (Seni, Budaya, dan Pariwisata): Efha Taufiq Ihlasul Amal
Sekretaris (Lingkungan Hidup): Hakiki
Sekretaris (Kesehatan): Salmah Fauziah
Sekretaris (Maritim): Hotma Ardiansyah
Sekretaris (Agraria): An-Najmi Fikri Ramadhan
Sekretaris (Hukum dan HAM): Harmoko M. Said
Sekretaris (Buruh, Tani, dan Nelayan): Ali Musta’in
Sekretaris (Energi dan Sumber Daya Mineral): Muhammad Salim
Sekretaris (Hubungan Luar Negeri): M. Mizan Al-A’raaf
Bendahara Umum: Muhammad Miftahul Firdaus Su’udi
Bendahara 1: Ikbal Hafsari
Bendahara 2: Alfian Karmin
Bendahara 3: Zikri Putra Pratama
Lembaga Pers dan Media: Didin Mujahidin
Lembaga Pertanian dan Ketahanan Pangan: Muhammad Ridwan
Lembaga Advokasi Publik dan Bantuan Hukum: Tri Putra Prima
Lembaga Kerjasama dan Kemitraan Strategis: Rahmat Hanafi
Lembaga Survei dan Kajian Demokrasi: Aditya Suprayatma
Lembaga Korps Immawati: Wilda Kumala Sari
(Cris)