JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dua pesilat muda dari Tapak Suci Bantul, Agung Tri Prasetyo dan Isyana Sprinta Ayodya, berhasil menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMA yang digelar oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemdikbudristek. Kompetisi yang berlangsung dari 11 hingga 17 Agustus 2024 di Sunlake Waterfront Resort & Convention, Jakarta Utara, menjadi ajang unjuk kemampuan bagi pesilat-pesilat terbaik dari seluruh Indonesia.
Agung Tri Prasetyo, pesilat putra DIY, berhasil membawa pulang medali perak setelah perjuangan sengitnya di partai final harus berakhir dengan kekalahan dari pesilat Jawa Barat, Yuda Saputra. Sementara itu, pesilat putri Isyana Sprinta Ayodya, rekan satu timnya, turut menyumbangkan medali untuk DIY dengan meraih medali perunggu. Perjalanannya terhenti di babak semifinal setelah bertanding melawan pesilat Jawa Tengah, Bilqist Zahra.
Pelatih Tim Pencak Silat DIY, Hendri Budi Setyawan, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian kedua anak didiknya. "Even ini bergengsi, karena menampilkan sepasang pesilat putra/putri SMA terbaik utusan 36 provinsi di Indonesia, maka prestasi kedua pesilat sangat mengesankan," tutur Hendri.
Prestasi yang diraih Agung dan Isyana tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Bantul, tetapi juga bagi seluruh masyarakat DIY yang mendukung penuh para atlet muda mereka. Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pesilat-pesilat lainnya untuk terus berlatih dan mengukir prestasi di masa depan.
Prestasi ini diapresiasi oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul. Arba Riksawan Qomaru, Ketua PDM Bantul bangga dengan kontribusi kader-kader mudanya mengharumkan nama DIY.
“Untuk tampil di O2SN Nasional mereka disaring dari tingkat kecamatan, kabupaten, hingga provinsi, hasilnya 2 pesilat mewakili DIY berlaga di Jakarta, dan keduanya adalah pesilat Tapak Suci Bantul, maka Muhammadiyah Bantul bangga dengan prestasi ini,” tegasnya.
Qomaru berharap Pimda 02 Tapak Suci Bantul semakin serius meningkatkan kualitas pembinaan prestasi pesilat-pesilatnya. “PDM Bantul akan mendukung dinamika gerakan yang dilakukan Tapak Suci sebagai salah satu organisasi otonom persyarikatan ini,” tegasnya.
Lebih lanjut Qomaru menyinggung awal kedua pesilat merambah dunia persilatan. “Agung ini lulusan SD Muhammadiyah Serut, sedangkan Isyana lulusan SMP Unggulan Aisyiyah Bantul, ini membuktikan amal usaha pendidikan kami serius membina talenta anak didiknya,” ujar Qomaru.
Maka Qomaru mengajak masyarakat untuk mempercayakan pendidikan putra-putrinya kepada sekolah Muhammadiyah dan Aisyiyah. “Kami mendidik, juga menggali dan membina talenta dengan benar, dan tentu saja penanaman nilai-nilai agama serius ditanamkan di sekolah Muhammadiyah,” tegasnya. (Yudha/Riz)