YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Keterbatasan infrastruktur penerangan kerap menjadi kendala dalam pengembangan wisata pedesaan. Hal tersebut juga dialami di Bumi Perkemahan Tematik Kelompok Tani Bangkit, Wonosari, Gunungkidul. Sebagai kawasan wisata edukatif berbasis pertanian, tempat ini memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan. Namun, minimnya penerangan membuat kenyamanan dan keselamatan pengunjung pada malam hari belum sepenuhnya terjamin.
Menanggapi kondisi tersebut, dua dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), yakni Dr. Surya Budi Lesmana, S.T., M.T., bersama Dr. Ir. Novi Caroko, S.T., M.Eng., menghadirkan solusi berbasis energi terbarukan dengan memasang sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di area bumi perkemahan. Inisiatif ini tidak hanya menjawab kebutuhan teknis, tetapi juga membawa misi edukasi mengenai pentingnya energi ramah lingkungan.
“Pemasangan PLTS di bumi perkemahan merupakan solusi tepat. Selain menjawab kebutuhan penerangan, program ini juga menjadi sarana edukasi langsung bagi pengunjung, terutama peserta kemah, agar memahami pentingnya energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Surya, Senin (29/9).
Sistem PLTS yang dipasang bekerja dengan mekanisme sederhana namun efektif. Panel surya menyerap energi matahari di siang hari dan mengubahnya menjadi energi listrik yang disimpan dalam baterai. Pada malam hari, energi tersebut dialirkan untuk menyalakan lampu penerangan. Sistem kontrol lampu dilengkapi sensor otomatis sehingga lampu dapat menyala tanpa dioperasikan manual. Selain itu, perangkat juga memiliki remote control dengan fitur pengaturan manual, timer, hingga fungsi on/off sesuai kebutuhan.
Sebanyak enam titik lampu dipasang dengan distribusi merata di area bumi perkemahan, mulai dari pintu masuk, kedua ujung teras, hingga area tengah. Proses pemasangan melibatkan masyarakat setempat, di mana warga dan Kelompok Tani Bangkit turut menentukan lokasi pemasangan melalui forum diskusi, bergotong royong dalam pemasangan, serta mendapatkan pelatihan perawatan dan pengoperasian sistem untuk memastikan keberlanjutan program.
Menurut Surya, respons warga sangat positif. Antusiasme terlihat sejak tahap persiapan hingga penyelesaian instalasi. Kini kawasan yang sebelumnya gelap sudah memiliki penerangan memadai, membuat suasana lebih aman sekaligus menambah daya tarik wisata.
“Harapan kami, PLTS ini tidak hanya menjadi fasilitas penerangan, tetapi juga magnet baru bagi wisatawan yang ingin berkemah di sini. Lebih dari itu, kami ingin Kelompok Tani Bangkit menjadi contoh nyata bagi kelompok tani lain maupun UMKM di Gunungkidul, bahwa energi terbarukan bisa diterapkan secara sederhana namun berdampak besar,” tegas Surya. (NF)