Etos dan Sistem, Kunci Kemajuan Persyarikatan

Publish

4 September 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
167
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Foto: Cris

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan selamat atas milad ke-33 Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA). Menurutnya, UNISA sampai sekarang, telah menunjukkan kemajuan luar biasa berikut prestasi yang sangat membanggakan.

"Ini capaian yang luar biasa dan akan menjadi tonggak bagi seluruh perguruan tinggi Aisyiyah. Karena ini adalah cikal bakal dan menjadi role model bagi UNISA lainnya," ujarnya saat memberikan amanat di Sidang Senat Terbuka Milad ke-33 UNISA Yogyakarta di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, Rabu (4/9).

Haedar meyakini, UNISA dan Aisyiyah ke depan dapat terus tumbuh berkembang menjadi bagian dari strategis gerakan Muhammadiyah. Di mana memiliki karakteristik yang khas untuk berkhidmat totalitas membangun kehidupan bangsa.

"Ketulusan dan kegigihannya yang luar biasa. Sehingga punya kampus seperti ini menjadi bukti nyata dari ketulusan dan kegigihan. Dan ini menjadi kultur Muhammadiyah," jelasnya.

Haedar mengungkapkan, alasan Muhammadiyah dan Aisyiyah bisa bertumbuh kuat sampai sekarang. Menurutnya, terdapat semangat, sistem, dan etos kemajuan yang melekat kuat di dalam jiwa dua organisasi terbesar di Indonesia tersebut.

"Sejak awal, ada banyak etos yang kalau diperas yaitu etos kemajuan. Jadi, hasil seperti ini dan pertumbuhan yang terus berlangsung karena ada etos kemajuan yang sudah mendarah daging di Muhammadiyah. Bahkan, bukan hanya dalam sistem, tetapi dalam diri orang-orangnya," sebutnya.

Haedar menambahkan, etos kemajuan itu lahir dari semangat keislaman. Etos kemajuan direpresentasikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan secara distingtif. Dari etos kemajuan inilah kemudian menjadikan Muhammadiyah dan Aisyiyah melahirkan pelbagai amal usaha yang dampaknya dirasakan sangat positif bagi seluruh masyarakat.

"Itu tumbuh sejak awal oleh Kiai Dahlan. Kesehatan, sosial, pemberdayaan, dan lain sebagainya. Itu lahir dari etos Al Maun yang memadukan dengan etos dan pemikiran kemajuan," tuturnya.

Semua itu melekat di dalam sukma warga Muhammadiyah dan Aisyiyah. Tidak pernah ada kata lelah bekerja membangun kehidupan bangsa. Karena kiprahnya membawa semangat "Sedikit Bicara Banyak Bekerja." 

"Secara berproses, lahirlah internalisasi nilai di tubuh setiap orang Muhammadiyah untuk selalu berbuat dan berkerja yang berkemajuan. Itu telah mengkarakter di dalam diri setiap orang Muhammadiyah," bebernya.

Dalam sistem, Muhammadiyah membangunnya secara utuh. Di mana sistem yang selama ini diejawantahkan menjadi asas dan koridor utama gerakan Muhammadiyah. 

"Sistem terus berjalan. Hanya bedanya, setiap personal memberi sentuhan dan fokus pada gerak sistem itu. Itulah yang selalu menjadi peringatan bagi kami agar berada dalam sistem tidak cukup pada status-quo kita di sistem itu. Kita harus bisa menjadikan sistem itu bergerak maju dan progresif," sebutnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidi....

Suara Muhammadiyah

13 September 2024

Berita

PURBALINGGA, Suara Muhammadiyah - Pelatihan Kader Taruna Melati 1 (PKTM 1) yang diselenggarakan oleh....

Suara Muhammadiyah

7 October 2024

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) terus berkembang pes....

Suara Muhammadiyah

10 December 2023

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah – Pada Sabtu, 13 Juli 2024, bertempat di Gedung AR Fachrudin B Kamp....

Suara Muhammadiyah

20 July 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Kejuaraan Nasional Tapak Suci, yang merupakan acara bergengsi yan....

Suara Muhammadiyah

4 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah