KLATEN, Suara Muhammadiyah - Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta pada bulan Januari 2025 telah selesai melakukan pendampingan desain gedung sekolah SMP Muhammadiyah 7 Bayat yang diketuai oleh Ir. Mochamad Solikin, S.T., M.T. Ph.D., beserta beberapa dosen dan mahasiswa Teknik Sipil dan Arsitektur. SMP Muhammadiyah 7 Bayat, yang terletak di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sedang merencanakan pembangunan gedung sekolah yang terpadu dan modern di lokasi yang baru sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut. Dengan dukungan dari Tim Pengabdian Masyarakat FT UMS, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu pengembangan desain arsitektur dan struktur bangunan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Kecamatan Bayat memiliki potensi besar di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya, namun pengembangan potensi tersebut masih terkendala, salah satunya dengan kurangnya sarana pendidikan yang memadai. SMP Muhammadiyah 7 Bayat berkomitmen untuk mengembangkan fasilitas yang dapat mendukung proses pembelajaran yang aman dan nyaman serta memenuhi standar keselamatan dan kelayakan bangunan.
Proses perencanaan pembangunan dimulai dengan survey lokasi dan beberapa tahapan diskusi dengan pihak SMP Muhammadiyah 7 Bayat serta tim pengabdian masyarakat. Dalam proses diskusi juga melibatkan beberapa dosen daru Universitas mitra luar negeri yaitu Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM). Dalam perencanaan ini, diidentifikasi beberapa kebutuhan penting seperti ruang kelas yang cukup, ruang untuk kegiatan latihan kerja (BLK), masjid, lapangan olahraga, dan fasilitas lainnya yang menunjang kegiatan pembelajaran. Lahan yang akan digunakan untuk pembangunan berada di kawasan berbentuk segitiga dengan luas sekitar 3000 m2 yang merupakan salah satu tantangan dalam kegiatan pengabdian Masyarakat ini.
Desain arsitektur yang dihasilkan tidak hanya mengutamakan kenyamanan dan fungsionalitas, tetapi juga memperhatikan potensi lokal daerah Bayat. Fasad bangunan dirancang dengan elemen yang mencerminkan ciri khas lokal, seperti penggunaan batu bata atau gerabah yang merupakan ciri khas dari kecamatan Bayat. Tak hanya itu, desain ini juga memperhatikan sirkulasi ruang yang efisien dengan penempatan area publik, privat, dan servis yang terstruktur dengan baik.
Rencana desain meliputi bangunan tiga lantai dengan berbagai fasilitas penunjang pendidikan, di antaranya ruang kelas, ruang guru, ruang perpustakaan, ruang organisasi, serta ruang untuk kegiatan pelatihan keterampilan melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Lantai atas akan digunakan untuk aula yang luas, ruang laboratorium, dan open space area yang dapat digunakan oleh siswa.
Dengan adanya pengembangan ini, diharapkan SMP Muhammadiyah 7 Bayat dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan dan berkontribusi untuk terwujudnya generasi yang unggul. Melalui proyek ini, diharapkan SMP Muhammadiyah 7 Bayat tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga menjadi tempat yang dapat membantu meningkatkan keterampilan masyarakat sekitar dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar dan berkembang.
Pelaksanaan program ini mendapat dukungan penuh dari Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (LPMPP UMS) melalui skema P2AD, bekerja sama dengan pihak sekolah dan masyarakat untuk mewujudkan fasilitas pendidikan yang lebih baik di Kecamatan Bayat. (Rilis/n)