Pemerintah Indonesia Tekankan Urgensi Peningkatan Jaminan Sosial di ICSWSS 2025

Publish

17 May 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
531
Foto Istimewa

Foto Istimewa

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pemerintah Indonesia menekankan urgensi penguatan sistem jaminan sosial dalam forum Konferensi Internasional yang digelar di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sabtu (17/05/2025). Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia, Prof. Dr. Agus Zainal Arifin, S.Kom., M.Kom., pada sambutannya di pembukaan International Conference of Social Work and Social Sciences (ICSWSS) 2025 di Auditorium K.H Ahmad Azhar Basyir Gedung Cendekia UMJ.

Agus menegaskan bahwa cita-cita besar bangsa Indonesia, sebagaimana disampaikan Presiden Prabowo Subianto adalah mewujudkan negara yang rakyatnya tercukupi kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Dalam upayanya mendukung cita-cita tersebut, Kementerian Sosial (Kemensos) menetapkan sasaran kerja yang mencakup 12 kelompok penerima atensi sosial.

“Pekerjaan sosial tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan harus terpadu, terarah, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Agus juga memaparkan dua program bantuan sosial utama Kemensos, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang disalurkan setiap tiga bulan kepada masyarakat melalui pendataan dari kepala daerah setempat. Kemensos juga merancang program Sekolah Rakyat yang ditargetkan berdiri sebanyak 100 unit di seluruh Indonesia pada tahun 2025.

“Program ini ditujukan bagi masyarakat kurang mampu dan sudah mulai digagas bersama sejumlah kampus. Saya harap UMJ menjadi salah satu perguruan tinggi yang ikut berkontribusi dalam mendirikan Sekolah Rakyat ini,” tambah Agus.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kementerian Pendidikan Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Republik Indonesia, Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, M.A., mengatakan bahwa konferensi internasional ini menjadi wadah penting untuk meninjau, mengevaluasi, dan mengakui keberhasilan maupun kegagalan, serta kemajuan dan kemunduran dalam bidang pekerjaan sosial dan ilmu sosial dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Menurutnya, ini adalah momen yang tepat untuk merefleksikan potensi, tantangan, dan tuntutan baru yang dihadapi disiplin ilmu sosial, pekerjaan sosial, serta humaniora dalam menavigasi kompleksitas agenda global tersebut.

“Sudah saatnya ilmuwan sosial Indonesia mengkritisi dan menyesuaikan pendekatan keilmuannya agar lebih relevan dengan konteks lokal, serta mampu berkontribusi secara orisinal dalam diskursus global,” tegasnya.

Ahmad berharap melalui konferensi ini terjadi pertukaran gagasan yang memperkuat peran keilmuan sosial dan humaniora Indonesia dalam menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan, sekaligus mengangkat suara dan perspektif lokal ke panggung internasional.

Konferensi Internasional ini menghadirkan 14 negara yang berasal dari Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika yang membahas isu pekerja sosial secara global. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Asian & Pacific Islander Social Work Educators Association (APISWEA) dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMJ.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah - Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah....

Suara Muhammadiyah

12 November 2024

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Kafilah SMP Muhammadiyah 1 Moyudan, Sleman....

Suara Muhammadiyah

1 March 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dijalankan pemerintah pada S....

Suara Muhammadiyah

7 January 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari. Pimpinan Pusat Muhamm....

Suara Muhammadiyah

17 February 2025

Berita

PEMALANG, Suara Muhammadiyah - Liburan sekolah telah tiba, saatnya para pelajar menikmati liburan pa....

Suara Muhammadiyah

26 December 2023