SOLO, Suara Muhammadiyah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu bagian dari projek kurikulum merdeka. Projek ini memiliki beberapa tahapan eksplorasi konsep, diskusi kritis, kontekstualisasi, aksi nyata dan gelar karya. Gelar karya merupakan tahap terakhir dalam suatu tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dalam penutupan tema kebhinekaan global, SMA Muhammadiyah Program Khusus menggelar keberagaman budaya Indonesia yang diselenggarakan di gedung wayang orang Sriwedari (7/10).
Upik Mairina selaku kepala sekolah menyampaikan bahwa kegiatan gelar karya sangat dipersiapkan dengan baik.
“kegiatan gelar karya kebhinekaan global tentunya sudah dipersiapkan sangat baik, bahkan sampai mengorbankan waktu libur untuk latihan” imbuhnya
Penampilan keberagaman Indonesia terbagi menjadi 4 penampilan. Penampilan pertama dari siswa kelas X-1 yang menampilkan keberagaman busana Indonesia. Dipimpin oleh Aisha Nasywa Sandriani, siswa kelas X-1 menampilkan keragaman busana yang terdiri dari Bali, Dayak, dan Jawa Tengah. Dalam penampilan kelas X-1 juga dimeriahkan salah satu seni bela diri tapak suci oleh Kenzhi Hafiz.
Selain Busana Indonesia, penampilan berikutnya yaitu kuliner Indonesia oleh siswa kelas X-2. Dalam penyajian oleh kelas X-2 terdapat keberagaman kuliner dari provinsi Jawa Tengah, Bali, Jawa Barat, dan Sumatra Selatan. Dari tim Jawa Tengah menyajikan salah satu es teh andalan yaitu es teh kampul dan lemper. Tak luput Bali yang menyajikan sate lilit dan penghilang dahaga berupa es kuwut. Sedangkan dari kelompok jawa barat menyajikan es cendol sebagai hidangan favorit. Untuk dari siswa kelas X-2 sekaligus belajar kewirausahaan yang mana akan menjadi tema berikutnya.
Keberagaman Indonesia berikutnya yaitu lagu daerah yang ditampilkan oleh siswa kelas X-3. Pada penampilan kali ini, siswa kelas X-3 menyanyikan secara grup vokal lagu wonderland Indonesia yang mencakup berbagai lagu daerah. Tidak hanya alunan lagu, para penyanyi menampilkan formasi yang menarik dan penampilan kesenian bela diri.
Pertunjukkan yang terakhir yaitu menampilkan keberagaman Sastra Indonesia oleh siswa kelas X-4. Penampilan ini menceritakan kisah ramayana yang dikemas dalam drama singkat. Para pemain nampak lihai memainkan peran yang dibagi oleh sutradara. Meski durasi latihan terbilang singkat, tapi seluruh pemain nampak semangat dan yakin dengan proses yang ada.
Penutup acara gelar karya bertema kebinekaan global yaitu penampilan musik dari guru dan karyawan. Pada kesempatan ini tim guru dan karyawan membawakan tiga lagu yaitu gambang suling, yamko rambe yamko dan Indonesia Pusaka. Penampilan band guru dan karyawan juga sebagai tanda penutup kegiatan. Selain itu, gelar karya P5 kebinekaan global ini sebagai acara rehat PSTS yang diikuti oleh seluruh siswa SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta. (Anas)
