Guru yang Dirindukan

Publish

26 November 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
181
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

Oleh: Nur Ngazizah. Dosen PGSD UM Purworejo

Menjadi Guru yang dirindukan dapat menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan kelas yang Guru ajar, apakah anak-anak merasa senang sehingga dia selalu rindu untuk bertemu dengan Gurunya di dalam kelas atau sebaliknya malah mengharapkan Gurunya tidak masuk mengajar karena rapat, pulang cepat, kelas bebas dan lain sebagainya. Tentu hal demikian tidak diharapkan, Guru harus selalu dirindukan oleh peserta didiknya karena Guru yang dirindukan oleh peserta didiknya berarti mereka rindu untuk belajar dan dengan belajar mereka akan bertumbuh dengan nilai yang positif.

Hal lain yang dapat menjadikan seorang Guru yang dirindukan tidak hanya mendidik secara ilmu tetapi dapat memberikan teladan hidup seperti yang pernah diangkat dalam sosok Guru yang ada dalam sebuah film Laskar Pelangi. Hati dan nilai hidup menjadi standar terlihat jelas dalam sosok Guru yang ditampilkan oleh sosok Guru dalam kisah tersebut. Dalam beberapa tulisan juga disampaikan mengenai ciri sosok Guru yang dirindukan oleh peserta didiknya seperti menguasai materi, memotivasi peserta didik dalam pelajarannya, disiplin, bertanggung jawab, mendidik dengan sepenuh hati, ramah, sabar, murah senyum, memiliki empati, dan memberi kepercayaan pada siswa.

Guru: Digugu dan Ditiru

Guru dalam tradisi Jawa merupakan akronim dari "digugu lan ditiru" (orang yang dipercaya dan diikuti), maksud dari kedua kata ini adalah bahwa siapa pun gurunya, berarti harus bisa memenuhi kata tersebut, yakni digugu dan ditiru. Seorang guru memang harus bisa digugu alias perkataannya harus bisa dijadikan panutan. Selain itu, guru juga dikatakan sebagai orang yang memiliki kharisma atau wibawa hingga perlu untuk ditiru dan diteladani.  

Seorang guru harus bisa dipercaya dan ditiru setiap hal yang positif, baik dari segi keilmuan yang dikuasainya hingga sikap dan etikanya setiap di sekolah. Guru tersebut harus menjadi suri tauladan yang baik atau digugu lan ditiru. Baik ucapan dan tingkah lakunya menjadi rujukan semua orang, terutama bagi para kalangan pelajar (Wahid et al., 2018:103). Oleh karena itu, guru harus penya kewibawaan dan juga wawasan yang cukup tinggi. karena apapun yang diucapkannya akan dianggap benar oleh murid muridnya.

Seorang guru harus bisa ditiru. Baik apa yang diucapkannya (pengetahuannya), semangatnya serta budi pekertinya. Jadi jika Anda hanya bisa mengajar tanpa memberi pelajaran budi pekerti serta akhlakul karimah. Saya rasa  belum bisa mencap diri sebagai seorang guru. Istilah ini sebenarnya tidak ada bedanya dengan ungkapan dalam dunia pendidikan kita sekarang yang mengatakan bahwa guru adalah The living curriculum, kurikulum hidup bersama yang bisa dijadikan contoh oleh murid-muridnya.

Hal ini juga seperti yang di contohkan oleh Rasulullah SAW yaitu guru harus memberikan uswah tauladan. Sebelum menyuruh muridnya, guru harus melakukannya sendiri terlebih dahulu. Sebelum memahamkan, maka harus memami terlebih dahulu. Jika guru ingin muridnya disiplin dan tidak telat, maka guru harus menjadi disiplin terlebih dahulu. Karena seyogyanya guru adalah panutan, ibarat seorang kapten kapal, yang menjadi contoh dan idola, yang memiliki wibawa dan jiwa kepemimpinan.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. Sasmoko di beberapa daerah dan juga di Jakarta pada tahun 2017 bersama dengan DIKTI dimana ditemukan sebuah konsep yang dapat menjadi perenungan yaitu ”Profesi Guru adalah profesi penuh perjuangan, penuh pengorbanan sehingga agar bisa menjadi Guru yang dirindukan maka dalam menjalani profesi perlu hati yang melayani” konsep ini disebut dengan konsep engagement atau dengan kata lain profesi ini kawin dengan diriku sehingga jika berbicara Guru yang dirindukan adalah Guru yang dapat menyentuh siswa secara pribadi dan menyentuh konteks akademik yang luas.

Jadilah Guru sekaligus Murid

Sementara itu, Kiyai Dahlan jauh-jauh hari malah sudah mencetuskan jargon filosofis kenamaan ini: ”jadilah guru sekaligus murid”. Dengan menjadi guru, ia bertugas menyebarkan ilmu dan gagasan kepada anak didiknya. Sementara dengan menjadi murid, ia harus membuka diri belajar kepada siapa pun dan di mana pun untuk menambah ilmu.

Kata-kata bijak menyebutkan, belajar bisa kepada siapa saja, kepada yang umurnya lebih muda sekalipun. Termasuk di abad 21 ini, guru tidak boleh berpuas diri dengan apa yang dimiliki. Ia harus punya kemauan meng-upgrade pikiran. Proses transformasi ilmu antara guru dan murid juga berlangsung secara demokratis, tidak sepihak, tidak satu arah. Pasalnya, murid generasi milenial, Z, bahkan alfa punya ruang untuk mencari sumber-sumber ilmu lain yang terhampar di luar ruang kelas.

“Jadilah guru sekaligus murid” tak hanya Kiai Dahlan terapkan dalam dunia pendidikan. Petuah ini Kiai Dahlan praktikan dalam mengembangkan persyarikatan Muhammadiyah. Walaupun mempunyai kedudukan seorang Kiai yang dihormati murid-muridnya, namun Kiai Dahlan tak segan untuk belajar dari banyak pihak.

Dalam mendirikan Muhammadiyah Kiai Dahlan belajar dari Budi Utomo. Kiai Dahlan juga terinspirasi dari gerakan para misionaris yang melakukan pelayanan sosial. Etos keterbukaan yang membuat Kiai Dahlan mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan prinsip dan ideologi. Sikap tertutup terhadap pemahaman baru dan merasa cukup dengan yang sudah ada akan melahirkan kejumudan. Kejumudan akan melahirkan kemunduran.

Menjadi guru adalah investasi akhirat

Guru menyadari betapa penting dan mulianya aktivitas yang mereka laksanakan. Itu semua tidak bisa diukur dengan seberapa besar gaji dan tunjangan yang akan diterima. Oleh karena itu, untuk memperbaiki kualitas mengajar guru, disamping masukan dari para ahli, satu hal yang juga harus disadari, janganlah kegiatan mulia ini hanya dinilai dari seberapa besar kesejahteraan (finansial) yang akan diperoleh. Tetapi hendaknya ini juga dipandang sebagai investasi moral (pahala), dari ilmu yang telah diberikan yang balasannya sungguh sangat tidak terhingga. Dengan kesadaran ini, setiap pribadi guru akan senantiasa memperbaiki kualitas kerjanya dan berusaha menampilkan yang terbaik sebagi tuntutan dari profesinya

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)

Doa dari semua makhluq di langit dan di bumi.

Dari Abu Umamah al-Baahili radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، حَتَّى النَّمْلَةَ فِى جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ، لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ

“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada manusia” (HR at-Tirmidzi No. 2685)

Pahala tidak terputus bagi seorang pendidik sebab ilmu yang ia ajarkan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Berbahagialah menjadi guru karena bukan hanya sebagai profesi tetapi panggilan hati dan jiwa untuk bisa mengajarkan kebaikan, yang kebaikannya tiada terputus dan terus berlanjut. Tetap dan terus bersemangat mendidik generasi bangsa menjadi generasi berkemajuan dan mencerahkan semesta. Fastabiqul khairaat.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar ujian tertulis ....

Suara Muhammadiyah

10 July 2024

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Kepala Sekolah Muhammadiyah Australia College (MAC) melakukan kunjungan s....

Suara Muhammadiyah

4 January 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas M....

Suara Muhammadiyah

25 January 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Peristiwa konflik dan tragedi kemanusiaan yang terjadi di Pales....

Suara Muhammadiyah

14 November 2023

Berita

BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah – Bentuk dukungan menguatkan peran perempuan dan kesetaraan gen....

Suara Muhammadiyah

12 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah