MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) bekerja sama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sultan Batara) menggelar Pelatihan Penyamaan Persepsi dan Seleksi Asesor Beban Kerja Dosen (BKD).
Acara ini digelar pada Selasa, 2 April 2024 di Balai Sidang Muktamar 47, Kampus Unismuh Makassar.,
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesamaan persepsi dosen tentang BKD, serta menyeleksi asesor BKD yang kompeten dan profesional.
Acara ini diawali dengan pengajian yang disampaikan Ketua Badan Pembina Harian Unismuh Prof Gagaring Pagalung. Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu wujud aktualisasi akreditasi Unggul yang diraih Unismuh Makassar.
Sementara itu, Wakil Rektor II Unismuh Makassar yang membidangi SDM, Prof Andi Sukri Syamsuri, mengatakan bahwa BKD merupakan instrumen penting untuk mengukur kinerja dosen, khusunya dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Prof Andis, sapaan akrab Warek II Unismuh Makassar itu, menyebut bahwa kegiatan ini diikuti peserta dari Unismuh maupun perguruan tinggi lainnya dalam naungan LLDIKTI Wilayah IX.
"Peserta kegiatan ini terdiri dari 104 orang dosen Unismuh, dan 70 peserta dari perguruan tinggi lain. Tentu ini semua atas dukungan dari Kepala LLDIKTI Bapak Dr Andi Lukman," jelasnya.
Kegiatan ini digelar secara hibrid, selain peserta yang hadir di Kampus Unismuh, sebagian peserta mengikuti kegiatan ini secara daring melalui aplikasi Zoom.
Peluang Bagi Unismuh
Dalam kesempatan ini, Prof Andis juga menyampaikan kabar gembira. "Setelah mencapai akreditasi Unggul, alhamdulilah kemarin sore, kami menerima kabar gembira bahwa Unismuh dinyatakan lulus seleksi sebagai penyelenggara Pekerti dan AA," ungkapnya.
Selain itu, kata Andis, ada beberapa peluang lain yang terbuka, setelah Unismuh mencapai akreditasi Unggul, seperti peluang sebagai penyelenggara Tes Kompetensi Dasar Akademik (TKDA) dan Tes Kompetensi Bahasa Inggris (TKBI) yang merupakan bagian dari persyaratan dosen yang ingin memeroleh sertifikasi dosen.
Bahkan Warek II Unismuh Makassar itu menyebut, tidak menutup kemungkinan Unismuh dapat menjadi kampus penyelenggara sertifikasi dosen. "Sementara ini, masih dikelola PTN, tapi saya dengar ada kemungkinan perubahan regulasi, kampus swasta yang terakreditasi Unggul juga dapat menjadi penyelenggara Serdos," ungkapnya.
Pentingnya Kesungguhan
Rektor Unismuh Prof Ambo Asse mengawali sambutannya dengan mengutip Surah Ali Imran ayat 142, “Am ḥasibtum an tadkhulul-jannata wa lammā ya’lamillāhullażīna jāhadụ mingkum wa ya’lamaṣ-ṣābirīn”.
Terjemahannya, “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar”.
Ambo Asse menyebut, surga dalam ayat tersebut juga dapat dimaknai sebagai kesuksesan dunia. Ia menyebut, kesuksesan Unismuh meraih akreditasi Unggul, tidak lepas dari pengamalan ayat tersebut.
"Alhamdulillah segenap sivitas akademika telah bersungguh-sungguh dan bersabar dalam mempersiapkan akreditasi. Sekarang setelah akreditasi Unggul kita raih, sekarang banyak peluang terbuka untuk pengembangan kampus," ujarnya.
Prof Ambo Asse juga berpesan agar para peserta seleksi calon Asesor BKD, mengikuti kegiatan persamaan persepsi secara sungguh-sungguh dan penuh kesabaran.
"Jadi bagi para calon asesor, bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini, penting jika ingin lulus mengikuti tesnya," katanya.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah IX Dr Andi Lukman, turut membawakan sambutan sekaligus membuka kegiatan itu. Ia menyampaikan apresiasi atas kesediaan Unismuh memfasilitasi kegiatan penyamaan persepsi dan seleksi asesor BKD.
"Ternyata kegiatan yang dipersiapkan dalam waktu singkat, bisa berlangsung sukses. Kegiatan yang di Unismuh ini bisa kita sebut sebagai angkatan pertama. Selanjutnya akan ada angkatan kedua, ketiga dan seterusnya," ujar Andi Lukman.
Ia juga mengapresiasi sejumlah peluang yang dicapai Unismuh setelah meraih akreditasi institusi Unggul. "Akreditasi Unggul itu ibarat SIM, bebas hambatan untuk meraih berbagai peluang lainnya," ungkapnya.
Kegiatan ini menghadirkan Tim Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi yang terdiri dari Koordinator Karier Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Iwan Winardi M.Pd, Prof. Aan Komariah, M.Pd (Tim BKD Pusat), dan beberapa anggota tim lainnya.