Haedar Nashir Buka Munas Tarjih XXXII di Pekalongan

Publish

23 February 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
477
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir secara resmi membuka Munas Tarjih Muhammadiyah XXXII di UMPP. Doc. SM

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir secara resmi membuka Munas Tarjih Muhammadiyah XXXII di UMPP. Doc. SM

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah – Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih Muhammadiyah XXXII resmi dibuka oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir hari ini, Jum’at (23/02/24). Pembukaan Munas tersebut dilaksanakan di Ruang Aula Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP), Jawa Tengah. 

Dalam arahannya Haedar menanyakan soal tanggal natal dan tahun baru yang tanpa perselihan. “Pada kalender miladiyah semuanya sepakat 1 hari 1 tanggal. Tapi kenapa pada kalender Hijriyah banyak berselisih?,” tanya Haedar.

Karenanya, Haedar melanjutkan, penting bagi Muhammadiyah andil dalam hal ini sebagai wujud turut serta memajukan peradaban Islam. “Kalender Hijriyah Global bukan hanya milik Muhammadiyah tapi juga milik dunia,” tegasnya.

“Salah satu catatan saya kepada majelis Tarjih adalah merubah cara dalam mensosialisasikan Kalender Hijriyah Global. Salah satunya dengan kecanggihan digital yang melintas tanpa batas,” pesannya.

Selanjutnya dalam hal wakaf, Haedar mengatakan, bahwa sudah saatnya membangun sistem sehingga pengelolaan wakaf Muhammadiyah benar-benar tersistem dan bukan sekedar klaim.

Terakhir, terkait dengan pengembangan manhaj Tarjih, Haedar menyampaikan, agar Risalah Islam Berkemajuan benar-benar dijadikan dasar dan diilhami sebagai pandangan keislaman. Sebab RIB itu juga bersumber pada pokok pikiran Muhammadiyah abad kedua juga hasil Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta, Jawa Tengah.

Secara umum, tiga pokok hal di atas adalah isu utama Munas Tarjih 100 tahun ini.

Sementara, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Tafsir menambahkan, bahwa sebagai Syariah Islam telah selesai, tapi sebagai fikih tidak akan selesai dan selalu butuh rumusan-rumusan baru.

“Risalah Islam Berkemajuan sudah disusun, sekedar usul sepertinya penting juga disusun Risalah Islam asli dan murni. Sebab ini sangat penting bagi internal Muhammadiyah,” usul Tafsir. (gsh)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

KLATEN, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Kla....

Suara Muhammadiyah

25 July 2024

Berita

TUNISIA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Tunisia terus menun....

Suara Muhammadiyah

20 November 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah — Ratusan mahasiswa dan dosen prodi Manajemen UM Bandung melakukan....

Suara Muhammadiyah

7 June 2024

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Sebagai respons proaktif terhadap bencana hidrometeorologi baru-bar....

Suara Muhammadiyah

2 April 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Maccini dan Malimongan Baru (Mimba....

Suara Muhammadiyah

15 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah