YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki potensi besar dalam menggerakkan sektor ekomoni. Dan kemudian menjadi konglomerasi yang dapat mengimbangi dominasi Sembilan Naga. Optimisme ini terpancar dari jumlah Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) yang hadir dalam acara Business Gathering yang berlangsung di SM Tower Malioboro (27/9). Mereka para direktur, komisaris, hingga pemegang saham dari 82 BUMM datang memenuhi undangan.
Dalam amanatnya, Haedar berpesan, ada tiga hal yang perlu dibenahi untuk meningkatkan bisnis di Persyarikatan. Pertama, membenahi state of mind. Kedua, menciptakan ekosistem bisnis sefleksibel mungkin. Ketiga, menghadirkan budaya kerja yang berani dalam mengambil peluang maupun menghadapi tantangan.
“Bikin ekosistem bisnis yang bisa membuat BUMM leluasa untuk bergerak. Sistem dan ekosistem dibuat lebih fleksibel. Membangun jaringan, saling membuka ruang untuk maju dan benahi state of mind,” paparnya.
Menurutnya, untuk membesarkan unit-unit bisnis Muhammadiyah, dapat dilakukan dengan tiga cara tersebut. Mulai dari membenahi state of mind, menciptakan ekosistem usaha yang fleksibel, hingga memiliki keberanian. Keberanian untuk membawa yang kecil naik kelas. Sehingga bisnis di Muhammadiyah dapat terus berkembang. “Terkait dengan bagaimana cara naik kelas, itu urusan bapak ibu sekalian. Dunia bisnis itu dunia yang menantang, inilah yang sebenarnya bisa menjadikan kita umat yang utama,” ujarnya yang disambut dengan tepuk tangan yang meriah.
Problem yang terjadi, belum terkapitalisasinya keungan Persyarikatan secara merata. Selain itu, potensi yang dimiliki belum sampai pada sesuatu yang termanifestasi menjadi sesuatu yang nyata. “Dalam titik tertentu, seringkali kita gagal menterjemahkan Islam berkemajuan. Kita tidak bisa mengembangkan bisnis kalau ayat yang kita pakai adalah anti dunia,” tegasnya.
Dalam kaitannya dengan hal, penekanan dalam bisnis adalah untuk mencari laba atau untung. Haedar pun menghimbau kepada seluruh warga Persyarikatan untuk melakukan moderasi. Yang mana bisnis tidak dilakukan dengan cara-cara yang eksploitatif. “Niaga atau bisnis semuanya halal sepanjang tidak eksploitatif,” pesannya.
Di akhir paparannya, Haedar mengajak seluruh yang hadir untuk bersama-sama melakukan dinamisasi pada BUMM agar bisa naik kelas. “Untuk melahirkan manajer itu tidak mudah. Perlu pembiasaan dan ekosistem yang baik. Kalau anda ingin melahirkan perenang, jangan beri ia banyak teori,” tutupnya. (diko)