LAMPUNG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) kini memiliki gedung rektorat sekaligus ruang belajar yang baru. Gedung tiga lantai ini diberi nama Gedung Rektorat UML, dan diresmikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, Jumat (17/5/2024).
Gedung ini berada di Kampus II Universitas Muhammadiyah Lampung, di Jalan Prof. Dr. Hamka, Sukarame, Kota Bandarlampung.
Fasilitasnya meliputi sepuluh ruang kelas, satu ruang dosen bersama, tiga ruang biro, tiga ruang lembaga, satu ruang rektor, tiga ruang wakil rektor, satu ruang panel, lima ruang janitor, dan dua musholla.
Rektor UML, Dr. Mardiana, mengatakan gedung rektorat tiga lantai ini merupakan hasil kerja sama semua pihak, terutama komitmen rektor, pimpinan, dan Majelis Diktilitbang, serta Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Lampung.
Ia menekankan gedung yang bagus dan megah ini harus sejalan dengan peningkatan kualitas akademik bagi lulusan UML.
"Mari kita jaga dan rawat gedung ini sesuai peruntukannya," ujar Dr. Mardiana.
Rektor juga berharap gedung tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk perkuliahan, guna menghasilkan karya ilmiah dan penelitian yang baik.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, menyampaikan harapannya agar UML menjadi kampus yang unggul dan berkemajuan di masa depan.
"Kami berharap pembangunan kampus dua ini menjadi tonggak baru untuk menjadi kampus yang membanggakan dan unggul berkemajuan," ujar Haedar.
Haedar menegaskan kunci sukses dalam membangun kampus adalah niat yang tulus karena Allah. Menurutnya, niat yang kuat akan menghasilkan kesungguhan dalam menghadapi berbagai tantangan.
"Apalagi dengan niat dan kesungguhan yang optimum, sebagaimana usaha Nabi Muhammad SAW dalam hijrah dari Mekkah ke Madinah," katanya.
Ia juga menekankan pentingnya kesabaran dalam meraih kesuksesan dan ketangguhan untuk tidak mudah menyerah saat menghadapi kegagalan.
"Alhamdulillah, kita berhasil membangun kampus di tempat ini yang lahannya sudah cukup luas," ujar Haedar.
Haedar mengajak seluruh sivitas akademika untuk menciptakan suasana belajar yang asri dan menumbuhkan semangat dalam mencari ilmu.
"Etos kemajuan dan budaya mencari ilmu ini akan menjadi modal penting bagi masa depan bangsa," katanya.
Haedar juga berharap semangat ini dapat berkontribusi dalam peningkatan Human Development Index di Indonesia.
Sebab menurut Haedar, jika Indonesia ingin sukses pada 2045, harus ada kemajuan yang tepat dan baik. Para pemegang kekuasaan harus bekerja keras untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.