KUPANG, Suara Muhammadiyah – Tanwir I Muhammadiyah periode Muktamar ke-48 di Kupang resmi ditutup pada Jumat (6/12) di Aula Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK).
Penutupan secara resmi dilakukan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. Haedar mengucap syukur atas terselenggaranya agenda Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang.
“Tentu ini semua karena rahmah, ridha, dan berkah dari Allah SWT sebagai tradisi dalam ibadah kita,” katanya.
Haedar mengaku banyak tantangan untuk menyelenggarakan agenda besar ini. Lebih-lebih untuk urusan cuaca yang berganti-ganti secara cepat dan ekstrim.
Selain itu, Haedar juga berterima kasih kepada Presiden RI Prabowo Subianto, serta pejabat menteri dan beberapa jajarannya yang bersedia menghadiri Tanwir di Kota Kupang.
Atas apresiasi yang diberikan Presiden RI, kata Haedar, Muhammadiyah harus tetap rendah hati tidak boleh jumawa. Semua wajib disyukuri, dan menjadikan apresiasi sebagai energi positif kita ke depan.
“Tidak boleh membuat kita lengah dan sombong diri,” ungkap Haedar.
"Muhammadiyah ini merupakan anugerah Allah, hasil jerih payah dari para pendahulu dari dulu sampai yang terakhir kita rawat, kita jaga, kita besarkan, kita tumbuh kembangkan, dan menjadi al harakah al Islamiyah yang memberi maslahat bagi umat dan bangsa masyarakat luas sekecil apa pun," imbuh Haedar.
Terima kasih juga disampaikan kepada Pemerintah Kota Kupang dan NTT, serta Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTT dan UMK.
Kesuksesan Tanwir Muhammadiyah Kupang ini, imbuhnya, memicu sembilan PWM lain yang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah tanwir di masa mendatang.
Apresiasi tinggi juga Haedar Nashir tujukan kepada seluruh panitia, termasuk panitia lokal yang terdiri dari organisasi otonom maupun unsur mahasiswa dan seluruh pihak yang terlibat.
Sambil menahan rasa haru dan wajah yang berkaca, Haedar Nashir berterima kasih kepada panitia yang begitu rupa, termasuk LO (liason officer) yang selalu menemani maupun yang ada di sekitar sini, Kokam baik putri maupun yang putra gagah perkasa.
"Bahkan kami haru betul bagaimana adik-adik di belakang sampai membersihkan kamar mandi," ucap Haedar. Padahal panitia dari pusat sudah mencoba untuk menyediakan vendor untuk cleaning service. Tetapi panitia yang dari mahasiswa UMK tidak mau, "biar kamilah yang melaksanakan," tutur Haedar mengucap ulang perkataan panitia dari para mahasiswa UMK yang mayoritas bahkan non muslim.
Ketua (PWM) Nusa Tenggara Timur (NTT), Mukhsin Masri mengapresiasi dan berterima kasih untuk semua stakeholder yang membantu menyukseskan agenda musyawarah tertinggi kedua di Muhammadiyah.
“Berkah Allah sehingga acara ini bisa diselenggarakan dengan lancar,” katanya.
Sementara itu Rektor UMK, Zainur Wula menyampaikan terima kasih dan bersyukur penyelenggaraan Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah bisa berjalan dengan lancar.
Bahkan tak hanya itu, dalam pelaksanaannya juga diagendakan groundbreaking RS Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kupang oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
“Yang sangat membanggakan PP Muhammadiyah sangat mempertimbangkan kearifan lokal yaitu Sasando dan Bunga Sepe,” ungkapnya.
Dari awal penunjukan NTT sebagai tuan rumah Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah tidak lebih dari tiga bulan. Merupakan waktu yang relatif singkat untuk menyiapkan acara sebesar Tanwir Muhammadiyah.
Zainur Wula melihat agenda ini memberikan efek samping, khususnya di bidang ekonomi melalui bidang pariwisata. Dia berharap event-event seperti ini lebih sering diadakan di Kota Kupang.
“Aktivitas ini bukan hanya untuk Persyarikatan saja, tapi berdampak luar biasa bagi masyarakat luas,” katanya.
Ditunjuknya UMK sebagai tuan rumah menjadi pemicu dalam meningkatkan sirkulasi ekonomi, serta membangun kultur toleransi yang lebih baik.
Dalam penutupan ini juga dilakukan pembacaan Keputusan Tanwir I Muhammadiyah periode Muktamar ke-48. Pembacaan dilakukan oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, M. Izzul Muslimin.
Keputusan Tanwir Muhammadiyah 2024 diperoleh setelah melalui enam pleno, dan satu sidang komisi yang terdiri dari Komisi A membahas Strategi Mewujudkan Indonesia Berkemakmuran. Komisis B, Usulan Perubahan AD/ART, dan Komisi C, membahas Rekomendasi.
Selain itu juga dilakukan penandatanganan Prasasti Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang ini oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. Prasasti ini sebagai artefak nanti di masa depan bahwa ada peristiwa besar di Kota Kupang.