BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah Wilayah Jawa Barat menggelar Gerakan Subuh Mengaji (GSM) rutin pada Ahad (6/10). Kajian subuh pada kali ini mengusung tema “Optimis Menggapai Pertolongan Allah SWT”. Adapun ceramah disampaikan oleh Dr KH Sa’ad Ibrahim MA.
Dalam ceramahnya, KH Sa’ad membahas beberapa poin. Ia menyampaikan manusia memiliki kebutuhan, oleh sebab itu membutuhkan pertolongan Allah SWT. Berkaitan dengan itu, Ia mengambil tafsir dari Surah Muhammad ayat 7.
“Dalam ayat tersebut terdapat maksud menolong Allah itu antara lain adalah menolong agama. Hal ini sangat cocok dengan apa yang dilakukan Muhammadiyah maupun Aisyiyah untuk berusaha meninggikan Islam dan khidmat pada umat, bangsa, serta manusia secara umum,” imbuhnya.
Berkaitan dengan pertolongan Allah terhadap hambanya terkait finansial, KH Sa’ad mengaitkan dengan Surah Al-Fajar. “Dalam surah tersebut, sudah ditandaskan oleh Allah SWT bahwa tidaklah benar kekayaan sebagai tanda kemuliaan ataupun ketidakpunyaan sebagai tanda kehinaan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ia mengambil contoh kehidupan para Nabi. “Jikalau kekayaan dianggap sebagai tanda kemuliaan, maka para Nabi yang ada tidak semuanya kaya, bahkan sebagian besar dari mereka adalah fakir atau kekurangan. Maka ditegaskan bahwasanya kekayaan bukan sebagai tanda kebaikan atau keburukan seseorang,” paparnya.
KH Sa’ad selanjutnya menjabarkan tanda kebaikan seseorang terhadap kekayaan antara lain memiliki etos kerja keras, menggunakan cara yang benar oleh Allah SWT dalam bekerja, bersyukur dan optimis terhadap hasil yang didapat dari kerja keras secara benar, dan hasil yang didapat diperuntukan di jalan Allah SWT. (Kiky)