SOLO, Suara Muhammadiyah – Era Marketing 4.0 menuju masyarakat society 5.0 humas wajib memiliki wajah dan visi untuk membangun trust Muhammadiyah. Wakil Kepala Sekolah bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Jatmiko mengemukakan hal itu dalam kegiatan menerima Study Banding/Kunjungan MIM Program Khusus Kenteng Boyolali, Rabu (10/1/2024).
Menurut Jatmiko, Humas 4.0 di Lembaga pendidikan Muhammadiyah harus membangun trust kepada masyarakat dan umat. Jika sebuah sekolah atau madrasah sudah mampu menggenggam rasa percaya masyakarat, sekolah pun dapat memegang kendali serta memiliki kuasa untuk menggerakkan. Secara otomatis, masyarkat akan mengikuti apa yang menjadi arah gerah dan ruh sekolah baik sisi religius, nasionalisme, integritas, gotong royong dan mandiri.
“Pada era ini bagaimana membuat konsumen atau pelanggan loyal. Bisa dimulau dari sejarah, ciri khas dibandingkan dengan sekolah lain,” ujarnya.
Membangun trust bisa dimulai dengan menentukan identitas sekolah. Banyak sekolah-sekolah Islam di luar Muhammadiyah yang telah menjadi besar sebab masyarakat sudah percaya kepada mereka. Jika diperhatikan, sekolah-sekolah tersebut memiliki identitas yang kuat. Mereka memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh sekolah lainnya.
“Kalau di SD Muhammadiyah 1 Ketelan punya sejarah Panjang berdiri sejak 1935. Kepala Sekolah Penggerak Hj Sri Sayekti. Implementasi kurikulum merdeka, sekolah ramah anak, sekolah sehat berkarakter, sekolah budaya, kantin sehat terbaik pertama,” tuturnya.
Perkembangan terakhir menurut Jatmiko adalah Sekolah yang berada tepat di barat Pura Mangkunegaran merupakan sekolah yang memanfaatkan teknologi digital.
“Di era ini, humas sekolah didukung radio solo belajar, ada inovasi kartu M1Smart Card yang diganjar penghargaan dari KPK RI terkait pelaksanaan pendidikan antikorupsi (PAK),” jelas dia.
Jatmiko menjelaskan, upaya branding sekolah juga membutuhkan effort yang sama. Sekolah harus berpikir keras tentang menyuarakan nama sekolahnya di tengah masyarakat.
“Sebab itu, sekolah-sekolah kita atau madrasah Muhammadiyah tidak boleh kalah dekat dengan target market kita. Istilah everyday is promotion tidak akan berlebihan jika diterapkan di sekolah. Humas bekerja 24 jam,” ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan study banding Kepala Madrasah Arif Ihsanudin, Waka Sumber Daya Manusia Ngatimin, Waka Kurikulum Tutik Rahayu, dari unsur guru Leni Khanifah, Siti Fathonah, Veranika, Ihda Nur Rohmah, Arina Zahratun N dengan fasilitator dari sekolah penggerak Hj Sri Sayekti, Waka Kurikulum Imam Priyanto dan staf Sri Martono Lanjarsari, wakasek Humas Jatmiko dan waka kesiswaan SW Winarsi.