SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Pada tahun 2024, Idul Adha di Arab Saudi berlangsung lebih awal dibandingkan dengan Muhammadiyah dan Pemerintah Indonesia. Muhammadiyah menetapkan bahwa tanggal 29 Zulqa’dah 1445 H jatuh pada Kamis, 6 Juni 2024. Namun, pada malam tanggal 6 Juni 2024, konjungsi belum terjadi (konjungsi baru terjadi pada pukul 19:04 WIB), sehingga bulan Zulqa’dah belum berakhir. Berdasarkan kriteria Wujudul Hilal, bulan Zulqa’dah disempurnakan menjadi 30 hari, dan 1 Zulhijah 1445 H jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024, sehingga Idul Adha jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Agus Purwanto, menyatakan bahwa perbedaan penetapan hari raya Idul Adha antara Indonesia dan Arab Saudi bukanlah hal baru. "Bahkan, ini bukan pertama kalinya terjadi, melainkan sudah sering terjadi. Oleh karena itu, seharusnya warga Muhammadiyah dan umat Islam di Indonesia tidak lagi merasa kaget dengan fenomena ini," ungkapnya seperti dikutip laman PP Muhammadiyah, Jumat (7/6).
Dalam beberapa tahun terakhir, pola perbedaan ini cukup bervariasi. Dua tahun berturut-turut sebelumnya, Idul Adha di Arab Saudi bersamaan dengan Muhammadiyah tetapi mendahului Pemerintah Indonesia. Sebelumnya lagi, Idul Adha di Arab Saudi bersamaan dengan Pemerintah Indonesia sementara Muhammadiyah mendahului. Namun, ada juga tahun di mana Muhammadiyah, Pemerintah, dan Arab Saudi merayakan Idul Adha pada hari yang sama.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia, yang awal Zulqa’dahnya satu hari lebih lambat dari Muhammadiyah, menetapkan tanggal 29 Zulqa’dah 1445 H jatuh pada Jumat, 7 Juni 2024. Ketika maghrib pada Jumat, 7 Juni 2024, konjungsi telah terjadi dan tinggi hilal mencapai 8 derajat 48 detik, memenuhi kriteria awal bulan versi MABIMS. Maka, Sabtu, 8 Juni 2024 ditetapkan sebagai 1 Zulhijah 1445 H, dan Idul Adha jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Di sisi lain, Arab Saudi menetapkan awal Zulqa’dah sama dengan Muhammadiyah, sehingga 29 Zulqa’dah 1445 H juga jatuh pada Kamis, 6 Juni 2024. Berdasarkan perhitungan di Stellarium untuk Jeddah, matahari terbenam pada pukul 19:00 Waktu Saudi atau 23:00 WIB dan tinggi hilal 1 derajat 58 detik. Metode hisab Saudi yang mirip dengan Muhammadiyah menggunakan Wiladatul Hilal. Karena posisi hilal positif, maka Jumat, 7 Juni 2024 sudah masuk 1 Zulhijah 1445 H. Terlebih lagi, diumumkan bahwa ada yang berhasil melihat hilal, sehingga lebih mantap menetapkan Jumat, 7 Juni 2024 sebagai awal Zulhijah, dan Idul Adha pada Ahad, 16 Juni 2024.
Perbedaan ini tentu saja akan berdampak pada perbedaan dalam pelaksanaan puasa Arafah dan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah. Idealnya, puasa dan wukuf di Arafah dilakukan pada waktu yang bersamaan. Adanya perbedaan ini semakin menegaskan pentingnya Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) yang memiliki prinsip satu hari untuk seluruh dunia, sehingga perbedaan puasa dan wukuf di Arafah tidak lagi terjadi.
Dengan adanya Kalender Hijriyah Global Tunggal, umat Islam di seluruh dunia dapat merayakan hari-hari besar Islam secara serempak. Ini bukan hanya menyelaraskan waktu puasa dan wukuf, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di antara umat Islam di berbagai belahan dunia.