YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY Muhammad Ikhwan Ahada tampak mendatangi Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Ahad (17/11). Dalam kesempatan itu, Ikhwan bersilaturahmi dengan jajaran pengurus harian sekaligus berpartisipasi dalam donor darah dan pemeriksaan kesehatan.
Ikhwan sangat ceria dan bersemangat mengikuti seluruh kegiatan tersebut. Ia seorang diri hadir dalam kegiatan tersebur. Saat donor darah, Ikhwan bercengkerama dengan warga, begitu juga dengan petugas kesehatan dari PMI RS Dr Sarjito Yogyakarta.
Setelah selesai donor darah, Ikhwan kemudian melanjutkan dengan memeriksa kesehatan. Hal ini untuk memastikan kondisi tubuhnya agar tetap optimal karena tugas berat yang diiembannya sangat berat dalam memajukan Muhammadiyah di DIY.
Sebagai Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ikhwan sangat mengapresiasi kegiatan ini. Baginya, kegiatan semarak Milad ke-112 Muhammadiyah ini, merupakan reaktualisasi PDM Kota Yogyakarta di dalam memakmurkan kehidupan masyarakat.
“Muhammadiyah selalu melakukan upaya untuk perbaikan, memajukan dan mencerahkan. Kita bersyukur upaya itu jauh melompat. Jadi Muhammadiyah memakmurkan kehidupan umat dari aspek kesehatan, kesejahteraan, dan religiusitas-spiritual,” katanya saat di wawancarai Suara Muhammadiyah.
Ikhwan semua itu menjadi penting demi tegakknya Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan, Kota Budaya, dan Kota Pariwisata. “Jauh lebih dari itu, tentu kita ingin Muhammadiyah untuk Yogyakarta saja, bukan hanya untuk Indonesia saja, akan tetapi Muhammadiyah untuk dunia. Ini adalah titik dari sekian titik yang nanti akan terus berkembang,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Ikhwan berpesan kepada PDM Kota Yogyakarta melalui kegiatan tersebut dapat memberikan cahaya inspirasi kepada seluruh PCM agar berperan aktif dalam melakukan pelayanan kemanusiaan secara menyemesta.
“Kami mengharapkan kegiatan ini dapat terus berkembang. Dan bisa memberikan inspirasi kepada PCM yang ada untuk terus bergerak melakukan amal-amal sosial dan kemanusiaan. Di samping terus menjaga ideologi dan teologinya yang menjadi ruh agar kita tidak pernah berhenti dan stagnan tetapi terus bergerak,” tegasnya. (Cris)