PRINGSEWU, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Pringsewu menunjukkan aksi sosialnya melalui penggalangan dana untuk membantu Triyanti, seorang warga yang mengalami keterbatasan fisik. Penyaluran bantuan ini dilakukan langsung di rumah Triyanti, pada Sabtu (19/4) di desa Kediri, Kecamatan Gading Rejo.
Triyanti diketahui mengalami kondisi fisik yang memprihatinkan. Ia kesulitan untuk berjalan normal dan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Meski hidup dalam keterbatasan dan membutuhkan uluran tangan, namun pemerintah setempat belum ada tindakan untuk membantu Triyanti.
Melihat kondisi itu, Bidang Sosial dan Pemberdayaan Sosial (SPM) PC IMM Pringsewu merasa terpanggil untuk membantu. Ayu Anisa Riyadi, selaku Ketua Bidang (Kabid) PC IMM Pringsewu memberikan tanggapannya terhadap kegiatan penggalangan dana ini.
“Agenda ini merupakan bentuk kepedulian kami, sudah sewajarnya kami sebagai mahasiswa untuk care dan melihat di sekeliling kita orang-orang yang perlu uluran tangan dari kita, mau sedikit atau banyak yang bisa kita berikan atau bantu, semoga bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan,” ujarnya.
Dana yang terkumpul merupakan hasil dari penggalangan dana internal yang melibatkan seluruh kader IMM di Pringsewu. Kegiatan ini sudah rutin dilakukan jika ada masyarakat yang memerlukan uluran tangan. Seperti yang dikatakan oleh Oki Bintang Arya Kesuma, SM, selalu Ketua Umum PC IMM Pringsewu.
“Ini adalah kegiatan rutin kami sebagai bentuk kepedulian kita terhadap sesama,” ungkap Oki.
Ia juga mengatakan bahwa, penyaluran bantuan ini berawal dari informasi yang mereka terima mengenai kondisi Triyanti dari pihak keluarga. “Kami mendapat kabar dari pihak keluarga bahwa Ibu Tri belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Hal itu yang mendorong kami untuk datang dan memberikan bantuan secara langsung,” jelas Oki.
IMM Pringsewu juga berharap kegiatan ini bisa menjadi pemantik bagi masyarakat luas dan pemerintah untuk lebih peduli terhadap sesama, terutama mereka yang hidup dalam kondisi serba kekurangan dan tidak bisa memperjuangkan haknya sendiri. (Novryanda/m)